Tips Atasi Keputihan saat Hamil, Selalu Jaga Kebersihan Organ Kewanitaan
Keputihan memang hal yang umum dialami oleh wanita. Umumnya keputihan terjadi ketika sebelum dan sesudah menstruasi dan juga saat hamil.
Penulis: Putri Pramestianggraini
Jika cairan yang keluar berwarna putih dan menggumpal, maka kondisi itu bisa menjadi indikasi adanya infeksi jamur di dalam organ kewanitaan. Jenis keputihan ini umum terjadi lantaran rubuh cenderung lebih rentan terserang infeksi jamur pada masa kehamilan.
Konsultasikan dengan dokter bila mengalami keputihan yang menggumpal dan disertai gejala mengganggu lain seperti gatal, sensasi panas dan terbakar pada area organ intim, nyeri saat berkemih atau berhubungan seksual.
3. Vaginosis Bakterialis
Vaginosis Bakterialis ialah jenis keputihan yang terjadi saat hamil dan perlu diwaspadai. Vaginosis bakterialis terjadi karena adanya infeksi bakteri Streptococcus Grup B pada organ intim.
Umumnya ibu hamil yang mengalami vaginosis bakterialis akan mengeluhkan beberapa gejala seperti:
- Nyeri dan gatal pada area vagina
- Nyeri ketika berkemih dan berhubungan seksual
- Keluar cairan keputihan berwarna abu-abu, keputihan berbau amis
Meskipun bisa sembuh dengan sendirinya, kondisi ini tetap perlu diwaspadai karena berisiko menyebabkan radang panggul, kelahiran prematur, hingga keguguran.
Baca : Kolegium Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia Kembali Gelar Ujian Kompetensi Periode Juli 2023
4. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang terjadi akibat infeksi parasit Trichomonas vaginalis. gejala umum dari trikomoniasi pada wanita yakni:
- Keluar cairan berwarna kekuningan atau kehijauan berbau amis
- Nyeri ketika berhubungan seksual