Orangtua Tak Pelru Panik Bila Si Kecil Alaergi Susu Sapi, Ini Tipsnya
Seagai orangtua tentunya merasa panik ketika mengetahui anak mengalami alergi susu sapi.
Penulis: Putri Pramestianggraini
TRIBUNHEALTH.COM - World Allergy Week atau Pekan Alergi Sedunia diperingati pada tanggal 18-24 Juni di tahun 2023 ini.
Kegiatan tersebut merupakan acara tahunan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit alergi dan kondisi medis yang serupa.
World Allergy Week ini juga menjadi momen penting bagi orangtua untuk menigkatkan kesadaran akan bahayanya alergi terhadap anak-anak, dilansir TribunHealth.com dari Kalbe Health Corner
Baca : Jerawat On Off dan Tiba-tiba Bisa Tumbuh Banyak pada Wajah, Apa Penyebabnya?
Dari sekian banyak jenis alergi yang ada, ternyata alergi susu sapi jadi salah satu alergi yang harus diwaspadai.
Jangan sampai Bunda mengabaikan gejala alergi susu sapi ya! Pasalnya, si kecil dalam masa pertumbuhan dan sangat membutuhkans egala protein yang terkandung pada susu sapi.
Saat anak mengalami alergi susu sapi, imun tubuhnya tidak bisa menyerap protein yang sangat dibutuhkan. Bahkan imun tubuh Si kecil menganggap protein susu sapi sebagai zat berbahaya, sehingga zat kimia berupa histamin untuk melawan.
Tentu saja hal ini bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak dan bisa dapat menyebabkan anak tertinggal dari teman-teman sebayanya, baik dalam hal pertumbuhan fisik maupun perkembangan otak.
Untuk mencegah dan mengatasinya, pasti orangtua harus menjadi penolong pertama bagi sang buah hati.
Baca : Penderita Obesitas Disarankan Berkonsultasi dengan Ahli Bila Ingin Diet, Ini Kata dr. Tan Shot Yen
Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan bila Si kecil mengalami kondisi tersebut. Berikut ialah lima hal yang harus dilakukan Bunda bila anak menunjukkan tanda-tanda alergi susu sapi:
1. Kenali gejala alergi sekecil apapun
Pertama, Bunda harus bisa mengenali gejala dari alergi susu sapi, walaupun sekecil apapun gejalanya. Gejala alergi susu sapi biasanya menyerang tiga sistem tubuh, yakni sistem pencernaan, sistem saluran nafas dan kulit.
Gejala pada sistem pencernaan umumnya seperti muntah, kolik, diare, sembelit, dan terkadang darah pada feses.