Cara Mengobati Sakit Pinggang Secara Mandiri di Rumah dan Tindakan Dokter, Simak Ya!
Nyeri pinggang merupakan keluhan yang umum dan bisa dialami oleh usia produktif ataupun orangtua.
Penulis: Putri Pramestianggraini
TRIBUNHEALTH.COM - Sakit pinggang merupakan masalah yang memang sudah sering dan umum dikeluhkan.
Sakit pinggang terjadi karena rasa nyeri di pungguh bawah atau low back pain.
Melansir ekahospital.com, pebyebab dari sakit pinggang berbeda-beda. Bisa karena cedera, efek aktivitas yang berat, dan gejala penyakit lain. Namun, penyebab sakit pinggang yang paling sering adalah cedera seperti keseleo otot atau terjadi ketegangan aibat gerakan mendadak.
Baca : Ada yang Bilang Kalau Lagi Hamil Gak Boleh Makan Nanas, Nanti Makin Becek, Apakah Benar Dok?
Dalam beberapa kasus sakit pinggang ringan karena tidak disebabkan kondisi serius bisa membaik sendiri atau cukup pengobatan mandiri di rumah. Namun untuk sakit pinggang serius, bisa sampai dilakukan tindakan operasi sebagai solusi terbaik.
Sakit pinggang memang terkadang sering disepelekan karena dianggap bisa sembuh sendiri. Namun sebenarnya jika tak diobati dengan baik bisa berisiko lebih parah karena akan menjadi gangguan dalam bergerak bahkan menyebabkan kelumpuhan.
Penyebab Sakit Pinggang
Sakit pinggang terjadi karena ada kerusakan pada salah satu komponen pinggang seperti otot, tendon, ligamen, tulang hingga diskus, serta saraf. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kerusakan tersebut, seperti gerakan dan postur tubuh, regangan dan masalah medis lain.
Aktivitas atau gerakan sehari-hari serta postur tubuh buruk seperti di bawah ini yang sering menjadi penyebab sakit pinggang, antara lain:
1. Berdiri, membungkuk, dan duduk terlalu lama
2. Bekerja di depan komputer terlalu lama
3. Mengemudi terlalu lama atau jarak jauh tanpa istirahat
Baca : Tanggapan dr. Ibnu Benhadi Sp.Bs Mengenai Nyeri yang Kerap Dikeluhkan, Ini Penjelasannya
4. Melakukan peregangan otot berlebihan
5. Salah posisi saat duduk dan tidur
6. Salah bantal
Sakit pinggang lain disebabkan oleh adanya regangan otot atau ligamen karena beberapa kondisi di bawah ini:
1. Mengangkat beban terlalu berat
2. Mengangkat beban berat berulang kali
3. Postur tubuh salah saat mengangkat beban berat
4. Cedera dan patah tulang
5. Terjatuh
6. Bantalan penyangga tulang mengalami kerusakan
7. Kram dan tegang otot.
Baca : Arsy Hermanysah Jatuh dari Ketinggian 2 Meter, Ashanty: Belum Diperbolehkan Sekolah
Selain kebiasaan dan kondisi seperti di atas, sakit pinggang juga bisa jadi gejala adanya penyakit lain seperti:
1. Osteoarthritis
2. Radang sendi
3. Cakram pecah atau herniasi
4. Kanker tulang belakang
5. Infeksi ginjal
6. Infeksi tulang belakang
7. Gangguan sistem pencernaan
8. Endometriosis
9. Penyempitan tulang belakang atau spinal stenosis
10. Saraf kejepit
11. Abnormal spine
Faktor risiko di bawah ini juga meningkatkan kemungkinan orang terkena sakit pinggang, yakni:
1. Kurang olahraga atau gerak
2. Usia lebih dari 30 tahun
3. Obesitas atau berat badan berlebih
Baca : Mantan Kepala SMK Swasta di Jember Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana DAK Rp 6,2 Miliar
4. Kurang minum air putih
5. Masalah psikologis
6. Merokok
Gejala sakit pinggang
Gejala sakit pinggang yang dialami berbeda-beda tergantung penyebabnya. Namun secara umum gejalanya seperti di bawah ini:
1. Pinggang pegal, kaku, atau seperti ditusuk
2. Rasa nyeri dari pinggang ke bokong sampai kaki
3. Rasa nyeri dari pinggang ke selangkangan hingga alat kelamin
4. Sulit bergerak dan berdiri tegak
5. Rasa sakit memburuk ketika membungkuk, mengangkat benda berat dan berjalan
6. Rasa sakit memburuk di malam hari dan ketika duduk terlalu lama
7. Tungkai mati rasa
Kapan Harus ke Dokter?
Sakit pinggang secara berulang selama 1 bulan dan makin lama makin memburuk dan memiliki gejala seperti di bawah ini maka segera pergi ke dokter, diantaranya adalah :
1. Paha mati rasa
2. Mengalami demam
3. Tungkai terasa lemah
Baca : Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua agar Anak Memahami Tubuhnya saat Usia Pubertas?
4. Pinggang terasa sakit ketika batuk atau buang air kecil
5. Berat badan naik atau malah turun drastis
6. Adanya masalah pada buang air kecil dan buang air besar
Diagnosis Sakit Pinggang
Sakit pinggang serius dan sampai harus periksa ke dokter akan dilakukan serangkaian tindakan medis untuk mendiagnosisnya. Ini beberapa langkah yang akan dilakukan dokter saat melakukan pemeriksaan.
1. Pemeriksaan fisik: Melihat kemampuan berdiri dan berjalan, pergerakan tulang belakang, refleks, kekuatan kaki dan pemeriksaan fisik ginjal.
2. Tes darah dan urine: Tujuannya mencari penyebab sakit pinggang.
3. X-ray: Tujuannya untuk melihat struktur tulang belakang dan memeriksa apakah ada patah tulang atau tidak.
4. Scan tulang: Tujuannya untuk mencari tahu adanya kelainan pada jaringan tulang.
Baca : Benar atau Tidak, Jika Makin Tua Akan Makin Mudah Merasakan Nyeri?
5. CT scan dan MRI: Tujuannya untuk melihat lebih jelas struktur otot, ligamen, diskus, saraf, dan pembuluh darah.
6. Elektromiografi (EMG): Tujuannya untuk menguji konduksi saraf.
Sakit pinggang bisa diobati sesuai tingkat keparahannya. Ada yang bisa diobati secara mandiri di rumah namun juga beberapa kasus perlu tindakan medis dokter:
1. Pengobatan mandiri di rumah
Melakukan aktivitas serta olahraga ringan seperti jalan cepat, yoga, berenang atau peregangan otot.
Kompres dingin dan hangat untuk mengurangi rasa sakit.
2. Obat-obatan
Obat pereda nyeri baik berbentuk krim, oral (minum), atau suntik. Pelemas otot, seperti baclofen atau eperisone. Antidepresan jenis trisiklik atau SNRI. Suntik botox untuk menghambat kinerja saraf. Antibiotik, diberikan jika terjadi infeksi misalnya infeksi ginjal.
3. Fisioterapi
Fisioterapi juga bisa dijadikan alternatif mengobati sakit pinggang. Biasanya akan dipandu petugas profesional agar gerakan latihannya sesuai
4. Operasi
Tindakan bedah atau operasi biasanya dilakukan untuk sakit pinggang karena kelainan bentuk tulang belakang. Operasi ini jadi pilihan terakhir untuk penyembuhan karena kondisi sakitnya semakin parah, tidak sembuh dengan obat-obatan dan fisioterapi, serta terjadi penyempitan saraf sehingga melemahkan otot.
(TribunHealth.com/PP)