Alasan Susu Formula Tak Bisa Gantikan ASI
Sebagian ibu memberikan susu formula karena produksi ASI minim. Namun, hal itu menurut dokter tak dianjurkan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada sebagian ibu yang alami kesulitan saat memberikan ASI pada sang buah hati.
Salah satu penyebabnya adalah minimnya produksi ASI.
Beberapa orangtua pun memutuskan untuk memberikan susu formula agar anak gemuk.
Namun, ternyata langkah ini tidak dianjurkan.
Baca juga: Beri ASI Ekslusif pada Bayi di 6 Bulan Pertama Usianya Bisa Cegah Stunting
Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Naomi Esthernita SpA(K) pun berikan alasannya.
Menurutnya susu formula tidak bisa menggantikan ASI.
Banyak kandungan nutrisi yang tidak terkandung di dalam susu formula dan hanya ada di ASI.
"Mungkin (anak) lebih gemuk. Namun bukan cuma nutrisi, ASI ada zat anti infeksi dan hormon pertumbuhan. Dan itu tidak ada di susu formula," jelas dr Naomi dalam media briefing virtual, Senin (7/8/2023).
Kenapa bisa lebih gemuk?
Lebih lanjut dr Norma pun menjelaskan kenapa anak yang diberi susu formula bisa lebih gemuk.
"Biasanya (saat) minum ASI, bayi tahu sendiri (jika) kenyang dia stop. Natural dia tahu. Ada hormon mengatur itu," kata dr Norma.
Hormon yang ada di ASI mengatur itu, sehingga bayi tahu ia sudah cukup minum susu dan akan berhenti.
"Sedangkan minum sufor lewat botol, dia akan menghabiskan sampai selesai. Itu ada risetnya menyebabkan bahwa memang diberikan botol harus dihabiskan," kata dr Norma lagi.
Sedangkan kalau menyusui secara langsung, akan tahu kapan ia berhenti karena ada hormon yang mengatur kenyang dan lapar.
Karenanya, ASI dapat mengurangi risiko obesitas pada anak.
"ASI mengurangi angka obesitas, dia punya hormon mengatur kapan berhenti harus minum dan makan," papar dr Norma.
Sekali lagi ia pun menrkan jika anak yang gemuk belum tentu sehat.
Gemuk, atau berat badan berlebih bisa mendatangkan berbagai macam penyakitnya.
"Belum tentu sehat. Yang penting kenaikan berat badan harus sesua kurban pertumbuhan," pungkasnya.