Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

BKKBN Luncurkan BAAS, Bantu Masyarakat Lawan Stunting 

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) luncurkan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk cegah stunting di Indonesia. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in BKKBN Luncurkan BAAS, Bantu Masyarakat Lawan Stunting 
SURYA/PURWANTO
Petugas mengukur tinggi badan balita di Pos Kesehatan Kelurahan Bandungrejosari, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (10/8/2023). Sebanyak 43 balita beresiko stunting mendapatkan tambahan gizi makanan. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang menyebut terdapat 1.950 orang yang menjadi pendamping keluarga untuk membantu mencegah dan menurunkan angka stunting di Kota Malang yang terdiri dari bidan, kader keluarga berencana dan kader PKK. SURYA/PURWANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) luncurkan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk cegah stunting di Indonesia. 

Salah satu program BAAS adalah pendampingan dan pemberian gizi berupa telur sebagai suplemen gizi. 

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) luncurkan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk cegah stunting di Indonesia. 

Program ini pun menunjukkan dampak positif pada pencegahan stunting

Contohnya pada salah satu keluarga yang sebelumnya memiliki anak berstatus stunting pada usia 1 tahun 11 bulan telah mengalami perubahan luar biasa. 

Baca juga: BKKBN Luncurkan Buku Tutorial Pencegahan Stunting Lewat Penyediaan Menu Bergizi

Hasil penilaian dan perubahan status gizi dari Puskesmas Tinambung, menunjukkan anak tersebut telah keluar dari kondisi stunting.

Berita Rekomendasi

Perubahan kondisi anak tersebut ditandai dengan perubahan berat badan dari kurang menjadi normal, yaitu dari 7,1 kg menjadi 8,6 kg. 

Ini mengindikasikan perubahan signifikan dalam status gizi setelah mendapatkan intervensi melalui program BAAS.

Hasnawati, salah satu orang tua yang memiliki anak stunting, merasa sangat terbantu dengan adanya program BAAS. 

Dukungan dalam bentuk satu rak telur selama lima kali pemberian sejak Maret kini mengubah kondisi anaknya dari stunting menjadi sehat.

Ia merasa sangat bersyukur atas perubahan tersebut.

“Sangat bersyukur atas bantuan yang kami terima sejak bulan Maret lalu berupa pemberian teluar 1 rak setiap bulan. Anak kami yang tadinya dibilang stunting berubah menjadi baik dan tidak dinyatakan stunting lagi,” ungkap Hasnawati pada keterangan resmi, Senin (14/8/2023). 

Lebih lanjut, Penyuluh KB Kecamatan Tinambung di Mandar, Sulawesi Barat Andika Parman, program BAAS telah memberikan hasil positif yang nyata. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas