Waspada Gejala Batuk Saat Udara Buruk, Apa Khasiat Jeruk Nipis dan Kecap?
Gaya hidup melalui pola makan juga bisa jadi penyebab batuk, karena makanan pedas dan beminyak dapat mengiritasi saluran pencernaan dan tenggorokan.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Batuk merupakan salah satu gejala dan atau penyakit yang kerap kali menyerang siapa pun. PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) memperhatikannya dan mengedukasi masyarakat. Batuk adalah respons alami tubuh yang baik untuk mengeluarkan benda asing dalam tubuh.
“Batuk disebabkan oleh infeksi dan bukan infeksi. Kalau untuk infeksi itu karena virus atau bakteri. Kalau non infeksi, penyebab paling sering itu alergi. Cara membedakannya, kalau batuk karena infeksi ada gejala penyerta lain, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, pilek, dan lain-lain, jadi penyakitnya progresif,” ujar Medical Officer PT Kalbe Farma Tbk, dr Kristia Avi A.
Baca juga: 5 Cara Meredakan Batuk dengan Bahan Alami, Bisa dengan Air Garam hingga Jahe
Sedangkan non infeksi, jarang disertai demam. Kalau pun alergi, hanya muncul di saat-saat tertentu, misalnya saat pagi atau malam hari saja. Apabila infeksi, dapat terjadi setiap saat dari pagi, siang, sore, dan malam hari.
Dokter Avi menjelaskan bahwa infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) paling sering terjadi, yang bisa di hidung atau di paru-paru. Gejalanya macam-macam, tergantung orang yang mengalaminya.
Gaya hidup melalui pola makan juga bisa menjadi penyebab batuk, karena makanan pedas dan beminyak dapat mengiritasi saluran pencernaan dan sakit tenggorokan.
Daya tahan pun mempengaruhi proses penyembuhan batuk. Sementara itu, batuk yang disebabkan oleh virus dapat sembuh dengan sendirinya sekitar 7-10 hari.
“Gejala batuk dapat sembuh dengan sejumlah obat-obatan, termasuk antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik harus sesuai dengan resep dokter. Tidak disarankan mengonsumsi antibiotik jika tidak ada resep dokter,” papar dr Avi.
“Jadi ikuti aturan pakainya, karena tujuannya untuk meredakan gejala, bukan untuk mengobati penyaktinya. Kalau sudah minum obat tetapi tidak sembuh dan malah semakin parah, harus dikonsultasikan ke dokter,” tambahnya.
Di sisi lain, penyembuhan batuk kerap kali dikaitkan dengan jeruk nipis dan kecap.
Menurut dr Avi, jeruk nipis dapat meredakan gejala batuk dan sebagai antiperadangan.
Sedangkan kecap, ditambahkan untuk mengurangi rasa asam dari jeruk nipis.
Ia pun menambahkan bahwa mengonsumsi jeruk nipis jangan secara langsung, lebih baik ditambahkan air hangat.
Selain jeruk nipis, bahan lain juga sering kali dimanfaatkan untuk meredakan batuk, yakni madu dan jahe.
"Bahan-bahan tersebut secara empiris terbukti khasiatnya untuk meredakan batuk, namun harus diperhatikan takarannya sesuai kondisi masing-masing. Kandungan baik untuk mengurangi gejala batuk juga ada di dalam produk WOODS’," kata dia dikutip, Senin (14/8/2023). (*/)