Orangtua Kerap Tidak Sadar Anak Alami Anemia, Ketahui Gejala dan Pencegahannya
Orangtua perlu khawatir jika anak menunjukkan tanda-tanda seperti lesu, lemas dan mungkin berdampak pada penurunan nilai sekolah.Ini tanda anemia.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
![Orangtua Kerap Tidak Sadar Anak Alami Anemia, Ketahui Gejala dan Pencegahannya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-trik-jitu-hadapi-anak-tak-mau-makan.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Indonesia termasuk dalam lima negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara.
Tingginya kasus anemia disebabkan karena seringkali anemia terjadi tanpa gejala.
Baca juga: Satu dari Tiga Anak Alami Anemia, Jika Dibiarkan Bisa Ganggu Perkembangan Otak Anak
Hal ini diungkapkan oleh Presiden Indonesian Nutrition Association (INA) Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K).
"Kadang orangtua tidak tahu ini sudah bergejala. Cuma rasanya baik-baik saja,"ungkapnya pada Media Gathering Bersama Cegah, Optimalkan Kognitif Generasi Maju, diselenggarakan Danone Indonesia dan PT Sarihusada Generasi Mahardhika, Kamis (31/8/2023).
Di sisi lain, orangtua kurang memahami pentingnya skrining anemia melalui pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) darah.
Sehingga orangtua terkadang menghiraukan risiko si Kecil menderita anemia.
Lantas apa saja tanda-tanda yang perlu diwaspadai orangtua sebagai anemia.
Menurut dr Luci, orangtua perlu khawatir jika anak menunjukkan tanda-tanda seperti lesu, lemas dan mungkin berdampak pada penurunan nilai sekolah..
"Meski lesu sedikit, lemas sedikit, nilai kurang bagus, lesu, lelah, disuruh belajar malas,dan (suka) tidur. Oleh sebab itu dianjurkan skrining. Untuk mencari ada masalah atau tidak," tegasnya.
Anemia pada Anak Dapat Dicegah
Anemia menjadi salah satu faktor risiko yang dapat menghambat perkembangan otak anak.
Dr Luci mengungkapkan jika sebagian besar kasus anemia disebabkan karena kekurangan zat besi.
Padahal zat besi merupakan salah satu nutrisi penting dalam asupan makanan harian anak.
Kondisi ini juga makin diperparah dengan kurangnya konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia yang hanya mencapai 43 persen di bandingkan konsumsi protein nabati (57 persen).
Padahal faktanya, kandungan zat besi dalam protein hewani lebih tinggi dibandingkan dalam protein nabati.
Sehingga penting untuk konsumsi protein hewani demi cegah anemia
Lebih lanjut, dr Luci membagikan tips pencegahan anemia pada anak usia lima tahun.
Pertama, dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang.
Terutama dari sumber protein hewani yang kaya Zat Besi.
Kedua, dibutuhkan kombinasi antara Zat Besi dan Vitamin C yang mampu memaksimalkan penyerapan Zat Besi di dalam tubuh, untuk pencegahan anemia.
Untuk itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian si Kecil, bisa juga dipertimbangkan untuk memberikan sumber nutrisi yang difortifikasi.
"Seperti susu terfortifikasi dengan Zat Besi dan Vitamin C agar si Kecil bisa tumbuh maksimal," kata dr Luciana.
Ketiga, orangtua harus mencontohkan konsumsi makanan sehat pada orangtua.
"Anak paling gampang mengikuti. Diajarin belum tentu bisa. Kuncinya memberikan contoh," pungkasnya.
--
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.