Ibu Hamil yang Merokok Atau Terpapar Asap Rokok Lahirkan Bayi Lebih Pendek dan Ringan
Ibu hamil yang merokok atau terpapar asap rokok dapat memengaruhi tumbuh kembang janin.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ibu hamil yang merokok atau terpapar asap rokok dapat memengaruhi tumbuh kembang janin.
Hal ini diungkapkan oleh Guru Besar dalam Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K).
Baca juga: Asap Rokok Juga Sumber Polusi, Dokter: Perokok seperti Menghisap Asap Knalpot
Hal ini ditemukan dari riset yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan.
"Dan kami juga punya data bahwa merokok pada ibu hamil, baik aktif atau pun pasif ternyata berdampak pada kehamilannya," ungkapnya acara Siaran Sehat di kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Senin (4/9/2023).
Riset ini dilakukan pada ibu hamil yang baru saja melahirkan.
Kemudian diukur berat badan, panjang lahir bayi hingga berat plasenta.
Baca juga: Akhir Pekan Polusi Masih Tinggi, Kemenperin Duga Kendaraan Bermotor Bukan Pemicunya
Hasilnya, bayi pada ibu perokok atau terpapar asap rokok lebih pendek dan ringan dibandingkan yang tidak.
"Ternyata, ibu yang merokok atau pun perokok pasif janin yang lahir lebih pendek dan juga lebih ringan," jelas dr Agus.
"Itu sebuah fakta. Kami di RSUP Persahabatan punya data seperti itu sebagai bukti, bukan sekadar mitos," tegasnya.
Selain itu, RSUP Persahabatan kata dr Agus juga melakukan riset pada anak-anak yang tinggal bersama orangtua perokok.
"Ternyata, anak-anak ini mengalami keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan jauh lebih sering dibandingkan orangtua yang tidak merokok," tutupnya.