TRIBUNNEWS.COM, KESEHATAN - Terlepas dari definisi pribadi seseorang tentang kebahagiaan, penelitian menunjukkan bahwa beberapa penyesuaian terhadap kebiasaan dan pandangan seseorang dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesehatan mentalnya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Sebagian besar orang pasti pernah merasa tidak bahagia pada suatu saat dalam hidup mereka.

Perasaan tidak bahagia bisa datang dan pergi, dan beberapa emosi yang sering dianggap negatif, seperti kesedihan adalah bagian alami dari kehidupan dan kondisi manusia.

Namun, ada kebiasaan yang dapat dilakukan seseorang untuk meningkatkan kesehatan mentalnya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dan agar merasa lebih puas dengan hidupnya.

Baca juga: Tak Melulu dengan Meditasi, Berikut 6 Tips Lain untuk Atasi Gangguan Kecemasan

Melansir Medical News Today, berikut ini terdapat enam tips untuk meningkatkan rasa bahagia pada seseorang.

1. Aktif secara fisik

Menurut sebuah studi tahun 2020, tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi secara signifikan berhubungan dengan peningkatkan perasaan bahagia dan kepuasan hidup pada orang dewasa yang lebih muda dan lebih tua.

Para peneliti berpendapat bahwa jumlah aktivitas fisik yang dilakukan seseorang lebih penting daripada jenis aktivitas yang dilakukannya.

Ini artinya seseorang dapat melakukan aktivitas atau olahraga apa pun yang membuat mereka paling bahagia dan melihat manfaat yang sama, asalkan mereka melakukan secara rutin.

Jenis aktivitas fisik yang mungkin menyenangkan bagi orang-orang meliputi:

- menari

- mejelajah alam

- seni bela diri

- berenang

- mendaki

- yoga

Konsultasikan dengan ahli mengenai jenis olahraga apa yang paling bermanfaat untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesehatan mental.

Baca juga: 5 Tips Mudah Merawat Eksim dari Rumah: Perhatikan Penggunaan Sabun Mandi hingga Pelembap

2. Meditasi

Ada banyak jenis meditasi yang dapat dipraktikkan seseorang tergantung pada kebutuhan masing-masing.

Bagi sebagian orang, meditasi mindfullness membantu mereka merasa hadir dan bebas dari gangguan atau kekhawatiran tentang masa lalu atau masa depan.

Menurut meta-analisis tahun 2017, meditasi mindfulness dapat membantu mengurangi penanda fisiologis stres, termasuk kadar hormon stres kortisol, tekanan darah sistolik, dan detak jantung.

Bagi orang lain, praktik seperti meditasi cinta kasih dapat membantu menumbuhkan emosi positif yang dapat terbawa dalam kehidupan dan hubungan mereka bahkan setelah mereka menyelesaikan sesi meditasi.

Menurut ulasan sebelumnya pada tahun 2015, meditasi cinta kasih mungkin efektif dalam meningkatkan emosi positif seseorang.

Namun, penulis mencacat bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menarik kesimpulan yang pasti.

3. Akui dan terima emosi negatif

Mengakui dan menerima emosi negatif, daripada menghakimi atau menghindarinya, dapat memberikan efek positif yang besar pada cara seseorang berhubungan dengan perasaannya sendiri.

Menurut analisis literatur ilmiah tahun 2017, menerima emosi negatif sebagai bagian dari pengalaman hidup dapat meningkatkan kesehatan psikologis bagi beragam orang.

Baca juga: Sederet Tips Atasi Kulit Kering, Salah Satunya Gunakan Bahan Alami Seperti Madu dan Minyak Zaitun

4. Hindari membandingkan dengan orang lain

Dalam sebuah studi tahun 2020 di Korea Selatan, penulis menyimpulkan bahwa membandingkan diri sendiri dengan orang lain dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan psikologis.

Namun, mereka mencatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan.

Dampak negatif terhadap perasaan bahagia seseorang dapat terjadi bahkan jika seseorang membandingkan dirinya dengan orang lain.

Penelitian dari American Psychological Association menemukan bahwa, bahkan di antara orang-orang yang menganggap diri mereka di atas rata-rata, membandingkan diri mereka dengan orang lain masih menimbulkan perasaan tidak aman dan tidak mampu, karena orang yang sama cenderung membandingkan diri mereka dengan standar yang jauh di atas rata-rata.

Seseorang mungkin tergoda untuk membandingkan dirinya dengan orang lain dalam banyak hal, baik itu penampilan fisik, prestasi profesional, keterampilan, hubungan, atau keuangan.

Namun, menerima bahwa mereka cukup baik sebagaimana adanya, terlepas dari apa yang dilakukan orang lain di sekitar mereka, mungkin lebih kondusif bagi kesejahteraan emosional.

Baca juga: Apakah Aman Konsumsi Telur Setiap Hari? Simak Jawaban Ahli Diet Berikut

5. Hargai momen saat ini

Konsep kehidupan yang bermakna dapat memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.

Beberapa orang menemukan makna dalam agama, hubungan keluarga dan pribadi, pekerjaan, atau mengejar hohi dan minat.

Sebuah studi baru-baru ini di jurnal Nature Human Behavior menemukan bahwa "apresiasi berdasarkan pengalaman" adalah prediktor signifikan terhadap perasaan bahwa hidup seseorang memiliki makna.

Jenis pengalaman yang memberikan seseorang rasa bermakna dan bahagia mungkin besar atau kecil, bisa berupa aroma secangkir kopi, menikmati matahari terbenam, tertawa, menghabiskan wkatu bersama orang tersayang, atau mendengarkan lagu favorit.

Kuncinya adalah seseorang menghargai momen yang terjadi.

6. Praktikkan rasa syukur

Kita mungkin mudah lupa bahwa hidup mempunyai aspek positif dan negatif, terutama jika seseorang sedang merasa sedih.

Mempraktikkan rasa syukur dapat membantu meningkatkan kesejahteraan emosional seseorang dengan mengelola stres.

Salah satu metode yang populer untuk mempraktikkan rasa syukur adalah dengan menulis tentang hal-hal yang membuat seseorang merasa bersyukur dalam jurnal rasa syukur.

Menurut sebuah penelitian tahun 2019, orang yang menuliskan tentang rasa syukur lebih baik dalam mengatur emosinya, terutama emosi negatif, dibandingkan mereka yang tidak menulisnya.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Sebut Minum Air Es Berbahaya untuk Ginjal, Berikut Cara Minum yang Benar

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunnews.com/IR)