Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini penyanyi Vidi Aldiano ungkap kanker ginjalnya yang diidapnya kini telah menyebar ke beberapa bagian. 

Hal ini diungkapkan melalui unggahan foto di akun Instagramnya.

Pada unggahan foto tersebut, tampak momen ketika Vidi Aldiano menjalani sesi kemoterapi yang disebutnya sebagai "spa day." Ia ditemani ibunya.

"Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue akhirnya punya appointment spa day ini tiap 3 minggu," tulis Vidi, Selasa (19/9/2023).

Terkait kanker ginjal, apa saja gejala yang perlu diwaspadai. 

Baca juga: Berharap Vidi Aldiano Bisa Berjuang Lawan Kanker, Anwar BAB Kini Semakin Sadar Hidup Sehat

Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia & Kepala Staf Medik Urologi RS Unair Surabaya Dr. Lukman Hakim, Sp.U(K), MARS, Ph.D pun beri jawaban. 

Pada stadium awal, sayangnya kanker ginjal jarang sekali tunjukkan gejala. 

"Pasien datang bila ada keluhan. Problemnya hampir semua kanker, kalau stadium masih dini atau awal jarang sekali memberikan keluhan," ungkapnya pada media briefing virtual, Rabu (20/9/2023).

Kanker ginjal kerap kali memberikan keluhan atau gejala pada stadium dua, tiga dan empat. 

"Termasuk kanker ginjal. Kanker ginjal stadium satu 2-3 cm seringkali tidak memberikan keluhan. Baru stadium tiga dan empat, pasien datang karena keluhan nyeri pada pinggang," jelas dr Lukman. 

Ketika muncul benjolan pada ginjal, maka yang dirasakan pertama kali adalah ras nyeri. 

Kedua, karena kanker berbentuk benjolan rapuh dan mudah berdarah, darah akan mengalir saluran kencing.

Darah ini akan dikeluarkan sebagai kencing bewarna merah atau kencing berdarah.

"Terakhir kalau sudah stadium empat, di mana sudah terjadi penyebaran misalnya ke paru-paru, maka ada keluhan pasien batuk-batuk hingga batuk darah," jelasnya. 

Pada stadium empat, tergantung kemana kanker ginjal sudah menyebar.

"Stadium empat, tergantung menyebar kemana. Kalau paru-paru, batuk darah. Sedangkan ke otak, bisa kejang penurunan kesadaran, dan sebagainya," tutupnya.