Orangtua Perlu Waspada, Ketahui Gejala Alergi Susu Sapi Ringan Hingga Berat
rotein susu sapi merupakan makanan penyebab alergi yang terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Protein susu sapi merupakan makanan penyebab alergi yang terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia.
Sedangkan kejadian alergi susu sapi di Indonesia sendiri ada sekitar 7,5 persen.
Baca juga: Alergi Susu Sapi, Chacha Thaib Khawatir Tumbuh Kembang Anaknya Terganggu
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Anak Konsultan Alergi Imunologi Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M. Kes.
Jadi apa saja tanda-tanda anak alami alergi susu sapi?
Dr Budi pun membagi tanda-tanda berdasarkan ringan, sedang dan berat.
Saat anak alami alergi susu dengan gejala ringan dan sedang, ada beberapa tanda yang ditunjukkan.
Pertama, terjadi masalah di saluran pencernaan.
Anak mengalami muntah, diare, ada darah pada tinja hingga anemia atau kurang darah karena defesiensi besi.
Kedua, muncul gangguan pada kulit seperti eksim, yaitu kulit mengalami peradangan.
Ditandai dengan munculnya ruam merah di kulit dan terasa gatal. Muncul pula masalah kaligata atau biduran.
"Ketiga, dari gangguan pernapasan. Ditemukannya batuk atau pilek kronik, bisa disertai dengan bengek," ungkapnya pada media briefing virtual, Bicara Gizi Peran Isolat Protein Soya untuk Si Kecil yang Tidak Cocok Susu Sapi yang Diselenggarakan Danone, Kamis (21/9/2023).
Baca juga: Anak yang Alergi Susu Sapi Rentan Kena Stunting, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Namun pada gejala ringan, yang sering dikeluhkan adalah kolik presisten yaitu seorang anak yang mules perutnya.
"Terjadi lebih dari 3 jam perhari, lebih 3 hari per minggu selama lebih dari satu minggu," kata Budi.