Kasus Stroke pada Anak Muda Meningkat, Ketahui Faktor Risikonya
Journal stroke pada 2020 menyatakan angka kejadian stroke penyumbatan (iskemik) pada usia dewasa muda (20- 54 tahun) meningkat.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dahulu, penyakit stroke dianggap hanya menyerang kelompok berusia lanjut.
Namun saat ini, anak muda pun bisa mengalami stroke.
Demikian diungkapkan oleh Dokter spesialis saraf dr Al Rasyid SpS(K).
"Meningkat sekarang. Hampir sama faktor risiko dewasa," ungkapnya saat ditemui awak media di Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Journal stroke dari the American Stroke Association (ASA) pada 2020 menyatakan angka kejadian stroke penyumbatan (iskemik) pada usia dewasa muda (20- 54 tahun) meningkat.
Artinya semakin banyak kejadian stroke pada usia produktif.
Baca juga: Golongan Darah A Disebut Rentan Alami Stroke, Benarkah? Begini Kata Dokter
Stroke sangat mengkhawatirkan karena dapat mengganggu aktivitas dan pekerjaan seseorang.
Bahkan kata dr Rasyid, bisa menjadi beban baik sosial dan segi biaya secara individu maupun negara yang dihubungkan dengan layanan kesehatan yang diberikan.
Beberapa dampak stroke yang dapat terjadi pada pasien setelah pulang dari rumah sakit meliputi kerusakan otak permanen, cacat.
Lebih lanjut dr Rasyid pun jelaskan faktor risiko stroke pada usia muda.
Ia menjelaskan jika mirip dengan gejala stroke pada usia lanjut, tetapi perlu diingat bahwa faktor risiko pada usia muda dapat berbeda.
1. Gaya hidup
Makanan tidak sehat, konsumsi alkohol, dan penggunaan obat ilegal menjadi risiko utama stroke pada usia muda.
Dan ternyata diketahui bahwa merokok adalah faktor risiko utama terjadinya stroke pada usia muda.
2. Stroke kardioemboli
Stroke akibat kardioemboli adalah kondisi lepasnya plak di jantung ke pembuluh darah di otak.
Risiko jantung dan pembuluh darah yang perlu diperhatikan.
Misalnya seperti Hipertensi, dislipidemia
(kolesterol), diabetes melitus, fibrilasi atrium, kardiomiopati, penyakit katup jantung, obesitas, infeksi endokarditis, dan penyakit jantung bawaan.
3. Stroke kriptogenik
Patent foremen ovale atau terdapatnya lubang di sekat jantung sering menjadi penyebab terjadinya stroke kriptogenik di usia muda.
Sayangnya, kondisi ini sering terjadi tanpa gejala.
Stroke kriptigenik adalah stroke yang penyebabnya belum diketahui, dan ternyata patent foramen ovale ini diketahui terjadi pada sekitar 15-35 persen.