Dukung Kesejahteraan Rakyat, FKUI Gelar Program Pelatihan BHD
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif bersama Simulated Based Medical Education and Research
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam keseimbangan antar generasi dan kesejahteraan sosial, pembangunan berkelanjutan masyarakat sangatlah penting untuk dilaksanakan.
Pembangunan berkelanjutan masyarakat adalah suatu pendekatan dalam pengembangan sosial dan ekonomi, yang bertujuan memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Ini menggabungkan aspek-aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk mencapai perkembangan yang seimbang dan berkelanjutan.
Secara ringkas, pembangunan berkelanjutan masyarakat bisa juga diartikan sebagai pendekatan komprehensif yang menggabungkan berbagai aspek kehidupan untuk mencapai perkembangan yang berkelanjutan dan seimbang.
Ini adalah tanggung jawab bersama seluruh masyarakat dan pemerintah untuk mencapainya.
Satu diantara cakupannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial yang mencakup aspek-aspek seperti pendidikan, kesehatan, pangan, air bersih, dan perumahan yang layak.
Dalam rangka mendukung kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif bersama Simulated Based Medical Education and Research - Indonesia Medical Education and Research Institute (SIMUBEAR - IMERI), mengumumkan pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat Bantuan Hidup Dasar (BHD).
Program yang terlaksana melalui sumber pendanaan Hibah Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI Tahun 2023 ini, merupakan wujud nyata dari komitmen FKUI dalam mendukung pemberdayaan masyarakat awam di Rusunawa Sindang, Kecamatan Koja.
Berbagai informasi disertai dengan praktik BHD diberikan secara langsung untuk diterapkan sebagai pertolongan pertama apabila menghadapi keadaan kegawatdaruratan medis.
“Tujuan utama kita melaksanakan kegiatan ini ialah ingin meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa betapa pentingnya pengetahuan dan juga keterampilan penanganan kegawatdaruratan medis pada kehidupan sehari-hari," kata Aida Rosita Tantri, selaku ketua kegiatan Pengmas, Sabtu (7/10/2023).
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, masyarakat perlu memiliki pemahaman memberikan BHD pada orang dewasa dan anak, cara memindahkan korban, pembalutan dan pembidaian, serta pertolongan awal pada kasus kegawatdaruratan seperti mimisan, dehidrasi, heat stroke, kejang, asma, dan gigitan ular.
Kegiatan BHD ini juga bertujuan untuk membangun kolaborasi yang kuat antara Puskesmas Kecamatan Koja dan masyarakat.
Melalui partisipasi aktif masyarakat, diharapkan terbentuk hubungan yang saling menguntungkan antara lembaga akademis, lembaga kesehatan dan komunitas setempat.
Baca juga: Dukung Keselamatan Wisatawan di Labuan Bajo, Jasa Raharja Gelar Pelatihan Gawat Darurat dan P3K
"Dalam jangka panjang, diharapkan Kegiatan BHD ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan terhadap kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar," ujarnya.
Kegiatan BHD ini mendapatkan respons positif dari masyarakat awam di Rusunawa Sindang dan Puskesmas kecamatan Koja. (*)