Laki-Laki Paling Banyak Terinfeksi Monkeypox, WHO : Ada 96,3 Persen
Penyebaran kasus Monkeypox diketahui lebih banyak terjadi pada laki-laki.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penyakit Monkeypox kembali muncul di Indonesia.
Hingga saat ini, total ada tiga kasus Monkeypox yang dilaporkan.
Baca juga: Kemenkes: Kasus Cacar Monyet di Jakarta Transmisi Lokal, Tak Miliki Riwayat Perjalanan Luar Negeri
Penyebaran kasus Monkeypox diketahui lebih banyak terjadi pada laki-laki.
Dilansir dari Surat Edaran No HK. 02.02/C/4408/2023 Tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Mpox (Monkeypox) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.
"Berdasarkan WHO per 26 September 2023 menyebutkan sebanyak 96,3 persen (82.215 dari 85.336 kasus yang diamati) merupakan laki-laki dengan usia rata-rata 34 tahun," tulis surat edaran tersebut, Jumat (20/10/2023).
Di sisi lain, ditemukan data kunci lain penyebaran Monkeypox ini.
Baca juga: WHO Ganti Nama Monkeypox Jadi MPOX
Disebutkan berdasarkan data kasus yang ada, sebagian besar pasien Monkeypox punya orientasi seksual antar kelompok laki-laki.
Sekitar 83,2 persen (28.446 dari 34.180 kasus yang diamati) terjadi pada kelompok lakilaki yang berhubungan seksual dengan laki-laki (LSL).
Sebanyak 7,4 persen kasus (2.108 dari 28.446 LSL yang diamati) teridentifikasi sebagai laki-laki biseksual.
Sekitar 52,7 persen kasus (18.356 dari
34.832 kasus yang pernah dites HIV) memiliki status HIV positif.
Sebanyak 82,5 persen kasus (18.056 dari 21.877 kasus yang dilaporkan metode penularannya) tertular melalui hubungan seksual.
Lebih lanjut, Monkeypox pernah ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada 23 Juli 2022.
Namun status PHEIC telah dicabut pada 11 Mei 2023.