Kepala BKKBN: Optimalkan Bonus Demografi Indonesia Hadapi Sandwich Generation Pada 2035
Remaja saat ini akan menjadi Generasi Sandwich saat Indonesia memasuki periode aging populations_atau banjir orang tua pada tahun 2035.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) menyebut remaja saat ini akan menjadi Generasi Sandwich saat Indonesia memasuki periode aging populations_atau banjir orang tua pada tahun 2035. Karena itu, menurutnya perlu optimalisasi Bonus Demografi. Salah satunya melalui penguatan kualitas anak-anak dan remaja.
Baca juga: Remaja Saat Ini Terancam Jadi Sandwich Generation Jika Bonus Demografi Tidak Dioptimalisasi
Hal tersebut diungkapkan Hasto Wardoyo saat Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Nasional (Adujaknas) Generasi Berencana (Genre) Indonesia tahun 2023.
Acara itu Digelar BKKBN dari tanggal 29 Oktober - 1 November 2023 di Hotel MG Setos, Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
"Anda (remaja) yang akan bertanggung jawab besok, pada tahun 2035 Anda menanggung eyang-eyang yang pada saat itu aging population dan saat itulah kita menutup Bonus Demografi," ungkap Hasto, Senin (30/10/2023).
Ia pun mengajak semua elemen masyarakat hingga pemerintah untuk bersatu optimalkan bonus demografi. Dengan mentransformasikan Bonus Demografi menjadi bonus kesejahteraan untuk semua masyarakat.
"Jadi hari ini adik-adik Genre adalah adik-adik yang sangat berkualitas," kata Hasto.
Menurut Dokter Hasto, remaja saat ini akan menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia pada 2045. Saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka, remaja saat ini akan berusia antara 35-54 tahun.
Lebih lanjut, Hasto mengaku sangat bangga dengan para remaja yang tergabung dalam GenRe. Karena memberikan optimisme untuk meraih Indonesia sejahtera di tahun 2045 nanti. "Itulah forum GenRe, forum anak, forum OSIS kita yang pemikirannya cemerlang luar biasa. Oleh karena itu kita optimis dengan adanya Genre itu membawa masa depan Indonesia yang lebih cerah lebih sejahtera," tegasnya.
"Inilah Genre kita. Proporsi penduduk anak-anak kita seusia GenRe, seusia anak sekolah, remaja, ini yang paling besar," pungkasnya.
SDM Lebih Penting Ketimbang SDA
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.S mengatakan jika sumber daya manusia paling penting.
"Bagi suatu negara sumber daya yang paling berharga bukanlah tambang, minyak atau pun gas bumi. Sumber daya paling berharga adalah sumber daya manusianya," ungkap Bintang.
Tidak ada satu pun negara maju tanpa sumber daya manusia yang berkualitas. I Gusti Ayu yang telah dikukuhkan sebagai Bunda Genre tahun lalu juga berharap Adujaknas ini tidak hanya selebrasi semata. "Kita tidak inginkan hanya selebrasi semata tapi bagaimana implementasi dari diskusi yang kalian lakukan selama beberapa hari ini. Adujaknas ini diharapkan kalian jadikan ajang saling berbagi, saling menginspirasi," imbau Bintang.
Sebagai informasi, GenRe merupakan wadah mengembangkan karakter bangsa. Mengajarkan remaja untuk menjauhi Pernikahan Dini, Seks Pranikah dan Napza guna menjadi remaja tangguh.
Serta dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa. Dengan adanya Duta GenRe, sosialisasi dan promosi program GenRe di lingkungan remaja akan lebih efektif.
Karena komunikasi yang terjalin dilakukan dengan pendekatan dari, oleh dan untuk remaja sehingga menjadi ramah remaja. Selain melalui Duta Genre, ada PIK (Pusat Informasi dan Konseling) Remaja hingga Jambore Ajang Kreativitas Genre.
Kegiatan ini bertujuan memupuk kebersamaan,semangat para remaja serta sebagai wadah pertukaran informasi dan pengalaman tentang implementasi program Genre. Adujaknas Genre Indonesia Tahun 2023, merupakan acara tahunan yang rutin diselenggarakan.
Kegiatan ini saling mempertemukan remaja yang tergabung dalam PIK Remaja dan memilih figur pemuda (usia 16-22 tahun) yang akan menjadi role model dan spoke person BKKBN..