TRIBUNNEWS.COM - BPJS Kesehatan Cabang Sleman turut menjalankan pelayanan jemput bola melalui BPJS Keliling dengan harapan dapat memberikan kemudahan layanan seperti akses informasi secara tatap muka.

Dalam layanan BPJS Keliling ini, peserta dapat melakukan pengurusan administrasi, cek keaktifan kartu peserta, perubahan data, peralihan kepesertaan, serta sosialisasi layanan BPJS Kesehatan baik berupa informasi publik dan aduan mengenai layanan BPJS Kesehatan bagi masyarakat yang disambangi.

Hadirnya BPJS Keliling ini mendapatkan berbagai respon positif dari masyarakat, tak terkecuali Ita Kurniawati, warga Tegal Cabakan, Kelurahan Sumberadi, Kabupaten Sleman. Ita mengatakan dirinya mulai terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2020, ketika akan melahirkan anak keduanya.

Baca juga: Transformasi Layanan BPJS Kesehatan Perlu Pakai Pendekatan Teknologi dan Digital

Ia menyebutkan, layanan JKN pertama kali digunakan saat melahirkan anak keduanya di rumah sakit dan dengan operasi caesar. Saat itu, Ita dirujuk dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) dan tidak mengalami adanya perbedaan layanan yang diberikan di rumah sakit baik oleh dokter maupun perawatnya.

"Anak pertama saya lahirnya di rumah sakit daerah Sleman, lalu anak kedua di Klinik Mutiara Sehat Sukoharjo kemudian dirujuk ke Rumah Sakit PKU Wonogiri karena kata dokter, pinggul saya sempit dan sudah melampaui Hari Perkiraan Lahir (HPL). Oleh karena itu, dokter di FKTP memberikan rujukan ke rumah sakit untuk diperiksa oleh dokter kandungan di poli kandungan. Jadi hari pertama kontrol, lalu hari berikutnya langsung disarankan untuk operasi sesar,” ungkap Ita, pada Kamis (02/11).

Berdasarkan pengalamannya, Ita berharap Program JKN selalu ada dan berkelanjutan karena Program JKN sangat membantu dan meringankan masyarakat yang membutuhkan, terutama orang yang tidak mampu.

Baca juga: Peserta Ini Beri Jempol untuk BPJS Kesehatan karena Pengobatan Selama 5 Tahun Ditanggung JKN

“Dengan adanya BPJS Kesehatan dan Program JKN ini, sangat meringankan kebutuhan biaya kesehatan, penanganannya di rumah sakit juga maksimal, tidak ada tambahan biaya apapun, dan juga tidak ada perbedaan antara peserta JKN maupun peserta non JKN. Jadi, saya berharap untuk ke depannya tetap berlanjut seperti ini, sangat membantu,” sambungnya.

Pada kesempatan kali ini, ia kembali lagi merasakan kenyamanan menjadi peserta JKN yaitu salah satunya dengan layanan BPJS Keliling. Pada kegiatan BPJS Keliling di Kelurahan Sumberadi, ia mengatakan bahwa layanan BPJS Keliling sangat membantunya karena menjadi hemat biaya dan hemat waktu untuk datang ke Kelurahan Sumberadi guna melakukan layanan ganti fasilitas kesehatan.

Tidak hanya itu, Ita juga bercerita terkait keberhasilannya mengunduh salah satu aplikasi luncuran BPJS Kesehatan yaitu Aplikasi Mobile JKN.

Baca juga: Lowongan Magang BPJS Kesehatan, Dibuka untuk Mahasiswa Tingkat Akhir dan Fresh Graduate

“Saya tadi dapat chat dari kader desa bahwa di Kelurahan Sumberadi ada BPJS Keliling. Keperluan saya untuk mengganti fasilitas kesehatan dan data yang diperlukan cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Lalu petugas BPJS Kesehatan yang melayani di BPJS Keliling sangat ramah, sabar, cepat penanganannya dan cepet pelayanannya. Saya juga diajarkan cara mengunduh Aplikasi JKN dan ternyata sangat gampang sekali,” jelas Ita.

Ia sendiri mengaku puas dengan adanya BPJS Keliling, semua semakin memudahkan dirinya sebagai peserta JKN dalam mendapatkan pelayanan BPJS Kesehatan. Ita pun turut mengucapkan terima kasih atas kemudahan yang dihadirkan bagi seluruh masyarakat oleh BPJS Kesehatan melalui BPJS Keliling atau Mobile Customer Service.

Baca juga: BPJS Keliling Mudahkan Masyarakat Akses Layanan Administrasi Program JKN

Ita yang merasakan bahwa layanan BPJS sangat banyak membantu, berharap agar ke depannya BPJS Keliling ini dapat menjangkau wilayah lebih luas lagi dan masyarakat semakin banyak yang terbantu. (*)