Diprediksi Akan Meningkat, Kemenkes Dorong Deteksi Dini Kanker Payudara dan Serviks
Kejadian kanker payudara di Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 25,9 persen antara tahun 2020 dan 2030 dengan angka kematian 29,4 persen.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan ini dipublikasikan oleh Economist Impact, disusun oleh APAC WCC dan didukung oleh Roche.
Di mana mengkaji beban kanker payudara dan serviks saat ini, serta kualitas kebijakan dan program untuk mengatasi kanker berdasarkan rekomendasi World Health
Organisation (WHO) di enam negara Asia Pasifik.
Yakni India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Serta mengidentifikasi kesenjangan dan peluang perbaikan yang spesifik untuk masing-masing negara.
Laporan ini juga meneliti kesenjangan pada kesiapan penanggulangan kanker yang menyerang wanita di tingkat nasional.
"Indonesia memiliki skor yang berkisar dari rendah hingga sedang di lima kategori penilaian," ungkap Associate Director di Crowell & Moring International (CMI),Omair Azam, salah satu organisasi pendiri APAC WCC.
Menurutnya, semua orang bisa mengatasi kesenjangan ini dan melakukan perbaikan.
Dengan mengambil pendekatan kolaboratif dari seluruh ekosistem layanan kesehatan.
"Ini akan bermanfaat bagi ratusan ribu wanita di Indonesia yang sudah terdampak oleh kanker. Diharapkan dapat membantu melindungi lebih banyak wanita dari ancaman kanker di tahun mendatang,” tutup Omar.