Penyebaran Pneumonia Misterius di China, Kemenkes Imbau Masyarakat Lakukan Lima Hal Ini
China mengalami ancaman serius yaitu terjadi penyebaran undefined pneumonia yang mulai merebak sejak November 2023.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- China mengalami ancaman serius yaitu terjadi penyebaran undefined pneumonia yang mulai merebak sejak November 2023.
Berdasarkan laporan epidemiologi, kebanyakan kasus pneumonia di sana disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.
Baca juga: Menkes: Kasus Pneumonia Misterius di China Bukan Virus Baru, Sudah Ada Obatnya
Mycoplasma merupakan bakteri penyebab umum infeksi pernapasan (respiratory) sebelum COVID-19.
Kementerian Kesehatan pun imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan lakukan upaya pencegahan.
Imbauan ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Imran Pambudi.
Baca juga: Antisipasi Pneumonia Misterius di China, Kemenkes Minta Tingkatkan Kewaspadaan di Pintu Masuk Negara
Imbauan pada masyarakat ini disesuaikan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Pertama, melakukan vaksin untuk melawan influenza, COVID-19, dan patogen pernapasan lainnya jika diperlukan.
"Bahwa WHO merekomendasikan agar kita melakukan vaksinasi melawan influenza, Covid-19 dan patogen pernapasan lain jika diperlukan," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (30/11/2023).
Kedua, tidak melakukan kontak atau menerapkan jaga jarak aman dengan orang yang sakit.
Ketiga, apabila merasa kurang enak badan atau sakit, sebaiknya tidak keluar rumah dan tetap menggunakan masker dengan baik serta benar.
"Bagi mereka yang menderita keluhan ada gangguan, kami harapkan tinggal di rumah saat sakit. Jangan berkeliaran, menjalani tes perawatan medis sesuai kebutuhan," kata Imran lagi.
Ketiga, memastikan memiliki ventilasi yang baik.
Keempat, membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan memakai sabun antiseptik dan air mengalir.
Kelima, segera ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika ada tanda gejala, batuk dan/atau kesukaran bernapas disertai dengan demam,” kata dr. Imran.
"Masyarakat agar segera memeriksakan ke fasyankes terdekat apa bila ada gejala batuk, saluran pernapasan disertai demam," papar Imran.
--