Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tiga Upaya Cegah Stunting: Vaksinasi, Nutrisi dan Deteksi Dini

Mencegah lebih baik daripada mengobati juga berlaku pada  stunting yang menjadi permasalahan utama di Indonesia.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tiga Upaya Cegah Stunting: Vaksinasi, Nutrisi dan Deteksi Dini
SURYA/PURWANTO
Balita mendapatkan tambahan gizi makanan di Pos Kesehatan Kelurahan Bandungrejosari, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (10/8/2023). Sebanyak 43 balita beresiko stunting mendapatkan tambahan gizi makanan. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang menyebut terdapat 1.950 orang yang menjadi pendamping keluarga untuk membantu mencegah dan menurunkan angka stunting di Kota Malang yang terdiri dari bidan, kader keluarga berencana dan kader PKK. SURYA/PURWANTO 

2. Nutrisi

Langkah pencegahan osteoporosis juga perlu disertai dengan mengonsumsi asupan bernutrisi, terutama yang kaya akan kalsium dan Vitamin D. 
Langkah pencegahan osteoporosis juga perlu disertai dengan mengonsumsi asupan bernutrisi, terutama yang kaya akan kalsium dan Vitamin D.  (Shutterstock)

Diketahui hasil survei Status Gizi Indonesia (SGI) 2021 menunjukkan 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting dan 1 dari 10 anak mengalami gizi kurang.

Anak yang tidak mendapatkan asupan gizin yang baik sangat berisiko mengalami stunting.

Gizi yang baik merupakan pondisi yang penting bagi anak yang harus dipenuhi agar anak tumbuh maksimal.

Istilah Isi Piringku dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam sehari-hari. 

Dalam masa pertumbuhan, anak-anak harus memperbanyak sumber protein, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur.

Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat.

BERITA REKOMENDASI

Ibu-ibu disarankan membuat MPASI yang dapat memenuhi gizi harian anak.

3. Pantau Tumbuh Kembang untuk Deteksi Dini

Sejalan dengan Dr. Bernie, Direktur Eksekutif International Pediatric Association (IPA) Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.) menambahkan, stunting adalah permasalahan kompleks yang indikatornya harus ditinjau secara komprehensif dengan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. 

Berdasarkan program intervensi Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan RI, data di tahun 2021 menunjukkan ada 6,5 juta dari 22 juta balita tidak dipantau tumbuh kembangnya secara rutin.
Selain, nutrisi, vaksinasi, dan hal lainnya, deteksi dini juga menjadi faktor penting untuk dilakukan para orang tua. 

"Semoga di masa mendatang, tidak hanya pencegahan tetapi juga deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan bisa dipermudah melalui teknologi untuk memantau kesehatan anak yang holistik," tutur dia.

Digital parenting aplikasi mitra IDAI dan Kemenkes ini terus mengembangkan ekosistemnya dengan mengembangkan fitur aplikasi terbaru seperti Booking Vaksin.
   
“Didukung oleh edukasi menyeluruh dan pemahaman tentang pentingnya vaksin, program seperti Parenthood Institute pastinya akan menjadi katalis yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kita bersama meningkatkan kualitas kesehatan anak dan keluarga dengan merata di Indonesia," tutur CEO PrimaKu Muhammad Indraputra, CFA .

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas