Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

BKKBN: Televisi Berperan Penting Ubah Pola Pikir Masyarakat Tentang Stunting

Mengutip Kepala BKKBN, Teguh optimistis prevalensi stunting akan mencapai target 14 persen walaupun pada tahun 2024 tinggal menghitung hari.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in BKKBN: Televisi Berperan Penting Ubah Pola Pikir Masyarakat Tentang Stunting
Tribunnews.com/Aisyah Nursyamsi
Talkshow ‘Temu Sineas Muda & Anugerah Jurnalis TV Peduli Stunting di CGV Central Park Mall Jakarta, Kamis (14/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari riset yang diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Katadata Insight Centre tahun 2023, diketahui televisi (tv) masih menjadi media terpercaya bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi. 

Nielsen Indonesia melaporkan, jumlah penonton televisi tv di perkotaan seluruh Indonesia mencapai 130 juta orang pada 2023. 

Proyeksi tersebut naik dari jumlah penonton sebelumnya yang mencapai 58,9 juta.

Data tersebut mengemuka dalam acara talkshow ‘Temu Sineas Muda & Anugerah Jurnalis TV Peduli Stunting di CGV Central Park Mall Jakarta, Kamis (14/12/2023) malam.

Talkshow tersebut juga dirangkai dengan Penandatanganan MoU BKKBN dengan RRI dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). 

Deputi Advokasi, Penggerakkan dan Informasi  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sukaryo Teguh Santoso, menilai televisi memiliki peran penting dalam membangun kesadaran dan mengubah pola pikir masyarakat.

Berita Rekomendasi

Sehingga bisa lebih paham dengan berbagai persoalan terkait stunting.

“Dalam memberikan informasi yang utuh tentang program stunting, tentu televisi harus membarengi dengan pemahaman yang komprehensif,” kata Teguh.

Mengutip Kepala BKKBN, Teguh optimistis prevalensi stunting akan mencapai target 14 persen walaupun pada tahun 2024 tinggal menghitung hari. 

Untuk mencapai target 14 persen, pemerintah menargetkan dapat menurunkan stunting sebesar 3,8 persen per tahun hingga 2024.

Baca juga: BKKBN Ungkap Perilaku Sehat Sejak Remaja Bisa Turunkan Angka Stunting 

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan tahun 2021-2022 prevalensi stunting menurun hingga 2,8 persen per tahun. 

Capaian itu terjadi di era pandemi Covid-19. Maka, dalam situasi kondusif saat ini, optimisme  pemerintah 14 persen stunting di 2024 tentu saja tidak berlebihan, ujar Teguh.

Untuk mengejar target tahun depan, berbagai upaya dilakukan pemerintah. 

Salah satunya dengan menebar informasi stunting  ke masyarakat luas melalui berbagai media, termasuk televisi, radio, media massa maupun media sosial. 

Dalam acara tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Nota Kerjasama antara BKKBN dengan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan BKKBN dengan RRI.

Penandatanganan ini dilakukan Direktur Utama LPP RRI, I. Hendrasmo, dan Herik Kurniawan, Ketua IJTI. Dari BKKBN, penandatanganan dilakukan Deputi Adpin, Sukaryo Teguh. 

Hadir menyaksikan  Deputi Bidang Administrasi Setwapres, Dr.Ir. Suprayoga Hadi, MSP; Direktur Lansia BKKBN; Direktur Ditvoga BKKBN;  jajaran BKKBN dan RRI.

Lomba Karya Jurnalistik

Adapun lomba karya jurnalistik televisi yang bertema "Percepatan Penurunan Stunting  Menuju Generasi Emas", merupakan  apresiasi BKKBN terhadap media televisi

Dilaksanakan sejak  6-23 November  2023. Lomba ini merupakan kelanjutan fellowship BKKBN dengan IJTI sejak September 2023 lalu.

Baca juga: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Naik 300 Persen dari Pekan Lalu

Sebagaimana diketahui, setelah melalui tahapan seleksi yang ketat, dewan juri lomba jurnalistik televisi yang digelar BKKBN   menetapkan Lukman Rozak dari  CNN  sebagai peraih Juara I Lomba Karya Jurnalisme TV tahun 2023.  

Tayangan yang diangkat  berjudul "Sentuhan Kasih Ibu Pencegah Stunting".

Adapun dua pemenang berikutnya adalah Azzy Fardiansyah dari Kompas TV sebagai Juara 2, dengan judul tayangan "Manfaatkan Pangan Lokal Untuk Cegah Stunting". 

Sementara Juara 3 diraih Stefany Patricia  dari MNC TV, dengan Judul "Sorgum, Tanaman Berserat Tinggi Jadi Alternatif Gizi Cegah Stunting". 

Keputusan Dewan Juri ditetapkan dalam sebuah rapat yang berlangsung  Minggu malam (10/12/2023), di Jakarta. 

Ada 105 tayangan  dari sejumlah televisi yang diseleksi, di antaranya dari sisi tehnis, data, angle hingga kelayakan atau kode etik penyiaran.

Saat penetapan final para juara lomba, tiga personil tim seleksi hadir untuk memberikan masukan atas hasil seleksi 10 siaran terpilih. 

Selanjutnya, ditetapkan tiga pemenang dan tiga media televisi peraih kategori Juara Harapan.  

Adapun tiga peraih Juara Harapan, masing-masing adalah Rayda Pulphy dari Metro TV, dengan judul "Turunkan Stunting Untuk Generasi Emas 2045"; Muzzakir dari iNews Mataram, dengan judul "Potret Kader Pendamping Stunting Bertaruh Nyawa". 

Juara Harapan berikutnya, Muktarom dari TVRI Jateng, dengan judul "Perjuangan Relawan One Day One Egg Lawan Stunting". 

Lomba yang digelar BKKBN ini bekerja sama dengan IJTI bertujuan untuk mencari  karya publikasi jurnalisme TV yang kompeten, bagus dan memenuhi standar tayang di televisi.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas