BKKBN Ungkap Perilaku Sehat Sejak Remaja Bisa Turunkan Angka Stunting
Perilaku sehat sejak remaja ternyata bisa turunkan angka stunting dalam jangka panjang.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Perilaku sehat sejak remaja ternyata bisa turunkan angka stunting.
Hal ini dikemukakan oleh Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd.
Baca juga: Tiga Upaya Cegah Stunting: Vaksinasi, Nutrisi dan Deteksi Dini
"Tanpa disadari, kalau perilaku sehat pada remaja, stunting akan turun (secara) jangka panjang," ungkapnya dalam Acara Temu Sineas Muda dan Anugerah Jurnalis TV Peduli Stunting yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, Kamis (14/12/2023
Menurutnya, remaja perlu juga mendapatkan edukasi.
Misalnya saja edukasi berkaitan kesehatan reproduksi.
Terutama remaja putri tiap bulannya mengalami menstruasi.
Sehingga perlu mengetahui cara menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri.
Baca juga: Kisah Viral Menu Cegah Stunting di Gandul Cinere Depok: 3 Potong Nugget Rumahan, Antrenya 2 Jam
"Kenapa perlu dijaga personal higiene, kenapa remaja putri betul-betul memerhatikan konsumsi tablet tambah darah dan sebagainya. Persoalan seperti itu harus menjadikan sebuah kebutuhan," papar Teguh.
Menurut Teguh remaja adalah hulu yang perlu diperhatikan dalam upaya pencegahan stunting.
"Justru bagaimana menjadikan remaja sehat, berkualitas," tegasnya.
Oleh karena itu, agar pesan pencegahan stunting sampai ke seluruh lapisan masyarakat, BKKBN pun bekerja sama dengan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menyebarkan informasi melalui media televisi dan audio visual,"
Paparan pertelevisian pada masyarakat Indonesia nyatanya membuka peluang bagi BKKBN untuk memperluas informasi.
Khususnya terkait pentingnya membangun keluarga berencana dan mendorong perubahan perilaku cegah stunting di masyarakat.
Hal ini diungkapkan oleh Plt. Direktur Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) BKKBN, Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si pada kesempatan yang sama.
BKKBN menjalin kerjasama dengan IJTI melalui kegiatan fellowship.
Yaitu berupa mentoring berbagai media kemudian menghasilkan produk jurnalistik TV.
Produk dilombakan dan diseleksi menjadi karya jurnalistik TV terbaik yang dianugerahkan oleh BKKBN.
Lomba karya jurnalistik bertema percepatan penurunan stunting menuju generasi emas diselenggarakan sejak 6 November -25 November 2023.
Menghasilkan lebih 105 karya jurnalistik TV seluruh Indonesia.
Dari 105 karya jurnalistik dikirim lalu diseleksi hingga 10 karya.
Juri pun memutuskan 6 karya mendapatkan penghargaan.
Berikut untuk daftar nama jurnalis TV yang mendapatkan penghargaan.
Juara 1 CNN Jawa Timur berjudul ‘Sentuhan Kasih Ibu Pencegah Stunting’ Lukman A. Rozaq.
Juara 2 Kompas TV Jawa Barat berjudul ‘Cegah Stunting Lewat Urban Farming’ Azzi Fardiansyah.
Juara 3 MNC TV berjudul ‘Sorgum’ Makanan Lokal Cegah Stunting’ Stefiani Sirait.
Sedangkan Juara Harapan, ada tiga jurnalis TV.
Yaitu TVRI Jawa Tengah berjudul ‘Perjuangan Relawan On Day One Egg Lawan Stunting’, Mukhtarom.
INews Mataram berjudul ‘Potret Kader Pendamping Stunting Bertaruh Nyawa’.
Lalu ada Metro TV ‘Turunkan Stunting Untuk Generasi Emas 2045’ Raydha Pulpy’.
--