Tinggal di Lingkungan Bersih dan Sanitasi Baik Tetap Ada Risiko Terinfeksi Virus Polio
Dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A sebut kemungkinan risiko tertular virus polio selalu saja ada
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Belakangan virus polio jadi sorotan.
Kementerian Kesehatan menyampaikan tiga anak di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah dilaporkan menderita lumpuh layu akut (acute flaccid paralysis/AFP) yang disebabkan oleh Virus Polio Tipe 2.
Selain itu Kemenkes juga sebutkan ada sembilan kasus positif polio tipe 2 tanpa gejala di Sampang, Jawa Timur.
Penyebaran virus ini biasanya berada di lingkungan tidak bersih dengan sanitasi yang buruk.
Lantas apakah virus polio ini masih bisa ditemukan di lingkungan yang tampak bersih denhan santiasi yang baik?
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Anak/Pediatrician Dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A sebut kemungkinan risiko selalu saja ada.
Sehingga, pencegahan tetap harus dilakukan. Salah satunya dengan melakukan imunisasi lengkap.
"Risiko tetap ada. Jadi tetap harus diberikan (vaksin) walau higine lingkungan bagus. Sumber air kita bener kok, bukan air tanah," ungkapnya pada kanal YouTube Kementerian Kesehatan dilansir, Minggu (14/1/2024).
Penularan bisa saja ada pada makanan yang dikonsumsi.
Misalnya makanan yang dimakan belum terjamin kebersihan dan cara masaknya..
"Ada ayam, sambal, kemangi. Sambel kadang dimasak, kadang mentah. Kemangi, selada mentah, tapu yakin dicuci bersih? Tidak tahu apakah dari tanah perkarangan yang kebetulan terkontaminasi," jelasnya.
Baca juga: Tidak Hanya Covid-19, Herd Immunity Juga Harus Dibangun Cegah Penyebaran Polio
Oleh karena itu, selain imunisasi lengkap, dr Kanya mengingatkan memasak air dan makanan benar-benar matang.
"Cuci bersih dan dimasak, benar-benar virus mati proses pemasakan. Pasti lebih bersih dan sehat," imbaunya.
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan ibu adalah ketika membuat popok yang baru saja dipakai.
Popok dengan kotoran anak bisa menjadi wadah penularan virus polio.
Ia pun menganjurkan saat membuat popok, ditutup atau digulung kemudian letakkan pada tempat terpisah.
'Hati hati petugas pengambil sampah juga berisiko. Misalnya bentuk pup sudah padat, dibuang ke toilet, kemudian baru digulung jauh lebih baik,"pungkasnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia