Sub PIN Polio Menyasar Anak Usia 0-7 Tahun, Ini Dampak jika Terinfeksi Polio
Kemenkes melaksanakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio secara serentak mulai Senin (15/1/2024), menyasar anak usia 0-7 tahun.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaksanakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio secara serentak mulai Senin (15/1/2024).
Sub PIN Polio ini dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, dan Jawa Tengah, serta Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa Sub PIN Polio akan dilaksanakan dalam 2 putaran.
Putaran pertama dimulai pada 15 Januari 2024, sedangkan putaran kedua akan berlangsung mulai 19 Februari 2024.
Nantinya masing-masing putaran dilaksanakan dalam waktu satu minggu dengan jarak antarputaran minimal satu bulan.
Dirjen Maxi menambahkan, Sub PIN Polio menargetkan anak usia 0 sampai 7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
"Artinya, meski status imunisasi sudah lengkap, anak tetap harus mengikuti program Sub PIN Polio." jelasnya, dikutip dari laman kemkes.go.id.
Adapun vaksin yang digunakan adalah vaksin jenis terbaru, Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 (nOPV2), yang diberikan sebanyak dua tetes dengan interval minimal satu bulan.
Sebagai informasi, pelaksanaan Sub PIN Polio ini akan menargetkan 8,4 juta anak.
Rinciannya, di Provinsi Jawa Timur sebanyak 4,4 juta anak, Provinsi Jawa Tengah 3,9 anak, dan Kabupaten Sleman sebanyak 149 ribu.
Baca juga: Jadwal Imunisasi Polio Kemenkes 2024 di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta
"Target cakupan minimal 95 persen untuk masing-masing putaran dan merata di setiap tingkatkan, mulai dari desa, kecamatan, sampai kabupaten," ucapnya.
"Peran Bapak dan Ibu semua sesuai tugas dan fungsi masing-masing serta partisipasi aktif dari seluruh masyarakat sangat dibutuhkan dalam menyukseskan kegiatan ini, karena itu kami sangat berharap adanya komitmen dari Bapak/Ibu dalam mendukung kegiatan ini," tutup Dirjen Maxi.
Jadwal Imunisasi Sub PIN Polio
- Putaran Pertama: 15-21 Januari 2024
- Putaran Kedua: 19-25 Februari 2024
Dampak Terinfeksi Polio
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Dokter Spesialis Anak/Pediatrician Dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A mengungkap bahaya atau dampak apa saja yang dapat terjadi jika anak terinfeksi polio.
Diketahui, Poliomyelitis (polio) merupakan virus sangat menular yang sebagian besar menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Penularan terjadi jika virus polio memasuki tubuh melalui mulut, dalam air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan bahan feses dari orang yang terinfeksi.
Baca juga: Polio Umumnya Serang Anak-anak, Apakah Orang Dewasa Bisa Terinfeksi? Begini Kata Dokter
Bahaya pertama saat anak terinfeksi polio adalah terjadinya kerusakan pada saraf.
"Polio bisa menyebabkan kerusakan pada saraf tulang belakang, batang otak dan bisa menyebar ke tergantung kena saraf di mana," ungkapnya pada kanal YouTube Kemenkes, Minggu (14/1/2024).
Akibatnya, anak bisa mengalami lumpuh layu akut atau hanya kaki saja yang mengalami kelumpuhan.
Bahaya kedua, yakni kematian.
Virus polio ini bisa menyebar ke otot-otot pernapasan dan membuat otot pernapasan ikut lumpuh.
"Bisa henti napas, sehingga risiko kematian bahkan kalau infeksi berat bisa lumpuh layu atau mungkin kecacatan," jelasnya.
Sehingga, selain kecacatan secara permanen, anak bisa berisiko alami kematian saat terinfeksi polio.
Sayangnya penyakit ini tidak dapat diobati.
Jika sudah terinfeksi dan mengalami lumpuh layu, maka anak bisa alami kecacatan seumur hidup.
"Kalau sudah terinfeksi tidak bisa disembuhkan. Jadi hanya bisa mencegah semaksimal mungkin agar tidak bisa terkena," tegasnya.
"Karena ketika terinfeksi, obat-obat yang diberikan hanya mengurangi gejala, kesakitan, fisioterapi dan sebagainya. Tetapi tidak menyembuhkan 100 persen. Kita benar-benar harus mencegahnya," tambahnya.
(Tribunnews.com/Latifah/Aisyah Nursyamsi)