Mulai Tren! Perataan Gigi dengan Aligner, Apa Bedanya dengan Behel?
Selain untuk kesehatan, menjaga penampilan gigi juga untuk estetika. Salah satu upaya menjalani terapi perataan gigi dengan aligner.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
"Nyaris tidak kelihatan. Ini alat lepasan. Bayangkan makan pakai gigi kawat. Makanan menyelip dimana-mana, membersihan setengah mati. Pakai aligner, makan kita buka. Makan seperti biasa," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Kedua, behel digunakan metal, sehingga dorongan lebih kencang dari plastik.
Sedangkan aligner dibuat dengan plastik karena sudah diprogram sesuai gerakan yang kita lakukan.
Artinya selama pasien bisa disiplin memakai dengan benar, maka dapat memberikan hasil yang efektif.
Ketiga, clear timeline. Pasien bisa memprediksi dalam jangka waktu tertentu. Sehingga tidak perlu
"Tidak perlu datang sering-sering. Kalau gigi kawat sebulan sekali. Aligner bisa 3 bulan, kalau pasien disiplin bisa 6 bulan sekali," jelasnya.
Kalau pasien dapat 40 set, artinya kemungkinan waktu yang dibutuhkan adalah 40 minggu.
"Pasien sudah dapat progres titik tertentu. Pasien bisa bayangkan ekspetasi dia 6 bulan seperti apa. Sedangkan pakai gigi behel kita tidak (bisa) pasti," jelasnya.
Ini tentu dapat lebih memotivasi pasien dan progresnya bisa terlihat.
Keempat, kalau pakai behel, akan kesulitan saat makan.
"Kalau menyelip juga sulit, sikat khusus, kecil-kecil dan sebagainya, flossing susah, akhirnya banyak kasus pakai behel gigi berlobang," imbuhnya.
Kelima, pengguna behel rentan saat alami sariawan dan sakit terkena kawat.
Sehingga ada kunjungan konsultasi tambahan. Sedangkan aligner tidak.