Benarkah Terapi Pijat Bisa Sembuhkan Gangguan Pendengaran? Begini Kata Dokter THT
Beberapa waktu lalu ramai di media sosial video pengobatan alternatif untuk tuli. Ada pria diduga tuli bisa pulih setelah dipijat.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu ramai di media sosial video pengobatan alternatif untuk tuli.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria yang diduga tuli dipijat di area telinga. Usai pijat, ia bisa kembali mendengar tepukan tangan.
Lantas, apa benar kondisi Tuli dapat sembuh karena pijatan?
Baca juga: Telinga Berdenging? Kenali Faktor Penyebab yang Disampaikan oleh Dokter Spesialis THT Berikut Ini
Terkait hal ini, dokter spesialis telinga hidung tenggorok – bedah kepala leher RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Ashadi Budi.
Menurutnya, pijatan ini tidak memiliki fungsi sama sekali.
“Kalau dipijat-pijat saya berani bilang enggak yah, enggak ada fungsinya sama sekali. Dipijat-pijat untuk memperbaiki anak tuli saraf enggak mungkin," ungkapnya pada media briefing di Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024).
"Karena ini kan organ sarafnya terganggu, organ sarafnya rusak,” sambung Ashadi.
Ini sama saja dengan orang yang memiliki mata minus dan minusnya tidak dapat hilang hanya karena dipijat.
“Pernah enggak ada yang berhasil dipijat, tadinya matanya minus, jadi enggak minus. Enggak ada, terus kenapa mengharapkan rumah siput bisa baik (dengan dipijat)," kata dr Budi menambahkan.
"Ini yang dipijat ototnya, pijat otot apa hubungannya dengan memperbaiki rumah siput, enggak ada ngaruhnya sama sekali,” jelas Ashadi.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa pernyataannya terkait pijat tak beri manfaat untuk perbaiki kondisi Tuli bukanlah ucapan semata.
“Dibuktikan secara medis jadi kita enggak cuma asal ngomong. Pasiennya dia yang diklaim bagus dilakukan pemeriksaan pendengaran ulang sebelum dan sesudah. Enggak ada ngaruhnya," paparnya.
Dalam video yang beredar, tampak orang dengan gangguan pendengaran yang sudah dipijat dites pendengarannya dengan tepukan tangan dan merespon.
Oleh dr Budi, pun beri penjelasan terkait hal tersebut.
“Cara dia (pemijat) mempraktikkannya dengan tepuk (tangan) tak tak tak, kalau ditepuk-tepuk orang kan dengar. Orang dengan Tuli berat pun bisa nengok kalau ditepuk-tepuk. Coba dipanggil, beda," pungkasnya.