Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemasangan ring jantung atau stent menjadi salah satu penanganan penyakit jantung koroner. 

Ring jantung berfungsi membuka atau melebarkan arteri pembuluh darah yang tersumbat, sehingga aliran darah kembali lancar. 

Namun, pemasangan ring atau stent ini berpotensi munculkan dua risiko gangguan kesehatan yaitu penggumpalan darah hingga penyempitan kembali saluran pembuluh darah. 

Karenanya, penting bagi pasien untuk waspada pada tanda-tanda tertentu usai pemasangan ring jantung.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah sekaligus Konsultan Intervensi di Heartology Hospital, dr. Adrianus Kosasih, Sp.JP(K). 

Pertama, jika terjadi penyempitan atau penggumpalan darah, bakal terjadi gejala berulang. 

Misalnya, sebelum dipasang ring, pasien kerap merasa nyeri, lemas, dada terasa terbakar. 

Setelah beberapa saat pemasangan ring jantung, pasien kembali merasakan gejala yang serupa. 

Kalau sudah begitu, maka pasien perlu waspada. 

"Kalau ada perasaan tidak enak, timbul nyeri lagi, tipe sama. Itu tanda jantung otot kurang oksigen," ungkapnya pada media briefing di Jakarta Selatan, Jumat (1/3/2024). 

Gejala ini biasanya muncul ketika melakukan aktivitas yang membutuhkan oksigen seperti olahraga. 

"Sakitnya bukan detik 'nyut'. Biasanya beberapa menit 10 menit, timbulnya kalau jantung dipakai, olahraga tidak enak. Begitu diistirahatkan nyerinya hilang," papar dr Andrianus.

Kedua, serangan jantung. Selain rasa dada terbakar, akan disertai gejala lain. Seperti keringat dingin, mual dan muntah. 

Ketiga, gejala otot kurang oksigen juga dirasakan ke tempat lain.

Karena saraf jantung menumpang dengan bagian tubuh lain dan tidak dimiliki sendiri.

Rasa sakit bisa di tengah dada, lalu menjalar hingga tangan kanan, atau pun punggung.