Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Menyerang Kekebalan Tubuh

Berikut penjelasan tentang anemia aplastik, penyakit langka yang menyerang kekebalan tubuh.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Menyerang Kekebalan Tubuh
freepik
Ilustrasi anemia - Simak penjelasan tentang anemia aplastik, penyakit langka yang menyerang kekebalan tubuh di dalam artikel berikut ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Penjelasan mengenai penyakit anemia aplastik, dapat disimak di sini.

Anemia aplastik merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru.

Mengutip Mayo Clinic, kondisi ini membuat penderita lelah dan lebih rentan terhadap infeksi serta pendarahan yang tidak terkontrol.

Anemia aplastik adalah sebuah penyakit yang langka dan serius dan dapat berkembang pada usia berapa pun.

Terkadang, anemia aplastik bisa terjadi secara tiba-tiba atau secara perlahan dan memburuk seiring berjalannya waktu.

Namun, anemia aplastik bisa saja menjadi ringan atau berat.

Perawatan untuk penderita anemia aplastik bisa termasuk obat-obatan, transfusi darah atau transplatasi sel induk, yang juga dikenal sebagai transplatasi sumsum tulang.

Gejala Anemia Aplastik

BERITA REKOMENDASI

Sebenarnya, anemia aplastik tidak memiliki gejala khusus.

Namun jika ada, tanda dan gejalanya bisa meliputi:

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Kulit pucat
  • Infeksi yang sering atau berkepanjangan
  • Memar yang tidak dapat dijelaskan atau mudah terjadi
  • Mimisan dan gusi berdarah
  • Pendarahan berkepanjangan akibat luka
  • Ruam kulit
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Demam

Baca juga: Anemia Bisa Picu Tumbuh Kembang dan Kecerdasan Anak Terhambat

Anemia aplastik bisa bersifat jangka pendek, atau bisa menjadi kronis.

Penyakit ini bisa menjadi parah dan bahkan berakibat fatal.

Setiap tahun, 300 hingga 900 orang di Amerika Serikat didiagnosis anemia aplastik.


Dikutip dari Cleveland Clinic, sebuah studi menunjukkan anemia aplastik mempengaruhi 2 dari 1 juta orang di Eropa.

Siapa pun dapat terkena anemia aplastik, tetapi penyakit ini biasanya menyerang orang berusia 15 hingga 25 tahun dan berusia 60 tahun ke atas.

Penyebab Anemia Aplastik

Hingga saat ini, para ahli belum mengetahui alasan mengapa seseorang bisa terkena anemia aplastik.

Akan tetapi, hal ini biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sumsum tulang, sehingga tidak dapat membuat sel induk.

Baca juga: Pengantin Anemia Sebabkan Angka Stunting Sulit Turun

Kondisi medis tertentu, kondisi keturunan, perawatan medis, dan paparan karsinogen tertentu dapat meningkatkan risiko terkena anemia aplastik.

Kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko terkena anemia aplastik, di antaranya:

  • Penyakit autoimun seperti lupus.
  • Infeksi virus seperti virus Epstein-Barr, cytomegalovirus (CMV), parvovirus B19 dan human immunodeficiency virus (HIV).
  • Hemoglobinuria nokturnal paroksismal, kelainan yang didapat ketika sel darah merah Anda rusak terlalu cepat.
  • Kehamilan.

Pengobatan Penderita Anemia Aplastik

Masih mengutip Cleveland Clinic, perawatan bagi pasien penderita anemia aplastik bervariasi, tergantung pada situasi.

Baca juga: Didiagnosis Idap Penyakit Langka Anemia Aplastik, Babe Cabita Sempat Drop Kepikiran akan Meninggal

Misalnya, beberapa orang menderita anemia aplastik karena mereka menerima pengobatan kanker atau penyakit autoimun.

Dalam hal ini, penyedia layanan mungkin dapat mengobati anemia aplastik dengan mengubah pengobatan.

Jika tes menunjukkan kadar sel darah lebih rendah dari normal dan tidak menunjukkan gejala, dokter mungkin mengatakan pasien menderita anemia aplastik sedang.

Dalam hal ini, penyedia layanan kesehatan mungkin merekomendasikan untuk memantau kesehatan secara keseluruhan dan jumlah darah, sehingga mereka dapat bergerak cepat jika kondisi semakin memburuk.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas