Dokter Paru Ungkap Bahaya Vape Liquid Ganja yang Dikonsumsi Chandrika Chika
Dokter spesialis paru Prof DR Dr Erlina Burhan, SpP(K) mengatakan, remaja yang gunakan vape ganja memiliki risiko lebih besar mengalami cedera paru.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Whiesa Daniswara
"Rasa-rasa tersebut juga menyebabkan satu atau lebih efek samping di antaranya: disfungsi mitokondria, kematian sel, produksi ROS, dan disregulasi sitokin inflamasi," kata dia.
Studi lainnya yang dilakukan pada 2019 dan diterbitkan oleh Cancer Prevention Research menunjukkan bahwa bahwa e-liquid vaping, khususnya propilen glikol dan gliserin, dapat menyebabkan peradangan di paru-paru.
Orang yang tidak pernah merokok lalu menggunakan vape dua kali sehari selama sebulan memiliki kadar propilen glikol dalam sistem yang dikaitkan dengan perubahan jumlah sel inflamasi atau peradangan pada paru mereka meskipun perubahannya kecil
Penelitian tersebut diterbitkan berbarengan dengan adanya wabah cedera paru-paru terkait vape di Amerika Serikat.
Pada Juni 2019, lebih dari 1000 kasus baru vaping dengan cedera paru yang terkait dengan penggunaan produk atau EVALI.
Baca juga: Remaja di Klaten Masuk RS Gegara Rokok dan Vape, Begini Pandangan Praktisi kesehatan
Pasien mengalami dispnea, batuk, dan hipoksemia dengan kekeruhan udara bilateral pada pencitraan dadanya.
Sebagian besar pasien memerlukan perawatan di unit intensif dan terapi steroid.
Pasien-pasien itu pulih dengan penghentian vape, perawatan suportif, dan terapi steroid.