Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tanda Utama saat Anak Terjangkit DBD

Orangtua wajib mengenali tanda utama anak saat terserang DBD, karena jika terlambat dikhawatirkan berakibat fatal yakni menyebabkan kematian.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Tanda Utama saat Anak Terjangkit DBD
Tribunnews/JEPRIMA
Perawat memeriksa pasien demam berdarah dengue (DBD) pada ruang perawatan pasien di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (17/4/2024). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) pada pekan ke-15 tahun 2024 ada di angka 62.001 kasus. Angka itu sudah lebih dari setengah dari total kasus yang tercatat sepanjang tahun 2023, yang mencapai angka 114.720 kasus. Pada tahun ini angka kematian akibat DBD di Indonesia capai 475 kasus. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) angka kasus demam berdarah dengeu (DBD) akhir-akhir ini naik, dimana angka kematian nyaris 3 kali lipat dibanding periode yang sama di tahun 2023.

Orangtua wajib mengenali tanda utama anak saat terserang DBD, karena jika terlambat dikhawatirkan berakibat fatal yakni menyebabkan kematian.

Baca juga: Ada 76.132 Kasus DBD di Indonesia dengan Angka Kematian 540 Orang, Terbanyak di Kota Ini

Penanganan DBD diperlukan cepat dan tepat.

Hal tersebut diulas oleh Pakar Spesialis Anak Universitas Airlangga (UNAIR) dr Dwiyanti Puspitasari dalam gelaran Dokter Unair TV bertajuk “Waspada Demam Berdarah Dengue pada Anak, Cegah Komplikasi Sebelum Terlambat” beberapa wakru lalu.

Baca juga: Kasus DBD Belum Usai di Jakarta, RSUD Tamansari Masih Rawat 14 Pasien

Dr Dwiyanti menyebutkan, tanda utama harus diketahui jika anak terjangkit demam berdarah adalah demam tinggi yang tak kunjung turun. 

Saat anak mengalami demam tinggi dan setelah diberikan obat penurun demam tak kunjung reda, hal itu patut dicurigai. 

Berita Rekomendasi

Selain itu, anak akan mengalami berbagai perubahan, misalnya mengalami penurunan nafsu makan, mual, nyeri seluruh tubuh dan radang tenggorokan.

 Gejala tersebut harus segera ditangani. 

“Para orang tua harus aware ketika sang anak telah mengalami gejala tersebut dengan rentang waktu tiga hari. Jika tidak berangsur membaik segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” kata dia.

Ia menjelaskan, demam berdarah akan diawali dengan peningkatan suhu bahan yang drastis berlangsung pada 3-5 hari. 

Umumnya, pada hari ke-6, pasien akan mengalami penurunan suhu tubuh, namun pada fase tersebut belum dapat dinyatakan pasien sembuh. 

Baca juga: Waspada DBD Masih Ada, 14 Pasien Dirawat di RS Mayoritas Pelajar SD dan SMP

Penurunan demam itu merupakan fase yang krusial atau kritis. 

 Biasanya, pasien akan mengalami rasa dingin di seluruh tubuh, pendarahan, dan bila fatal dapat menyebabkan kematian. 

Namun, pada fase itu, pasien dengan demam berdarah ringan akan berangsur membaik pada 3-7 hari mendatang dan masuk pada fase penyembuhan. 

“Fase-fase tersebut harus dipahami betul untuk mengatasi hal yang tak diinginkan selama terjangkit DBD,” tuturnya

Sebagai upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan 3M (menguras, mengubur dan menutup).

 Langkah tersebut setidaknya dapat mencegah adanya pertumbuhan jentik-jentik dan sarang nyamuk. 

“Biasanya yang luput dari masyarakat ini pada genangan yang berada di sekitar rumah, seperti genangan air pada bekas botol minuman kemasan, genangan air pada bawah dispenser dan banyaknya pakaian tergantung. Hal tersebut lengah dari perhatian masyarakat,” tambah dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas