Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bantu Pasien Kanker Atasi Hambatan dalam Mendapatkan Perawatan Melalui Edukasi Menyeluruh

Hambatan ini dapat berupa kesulitan pahami informasi medis, navigasi sistem perawatan kesehatan yang rumit, mengatasi beban emosional hingga finansial

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Bantu Pasien Kanker Atasi Hambatan dalam Mendapatkan Perawatan Melalui Edukasi Menyeluruh
Biomed Central
Ilustrasi kanker darah. Kanker merupakan penyakit yang ditakuti karena bersifat ganas dan bisa berujung pada kematian.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker merupakan penyakit yang ditakuti karena bersifat ganas dan bisa berujung pada kematian. 

Sayangnya, pasien dengan penyakit kanker masih memiliki hambatan dalam mendapatkan perawatan.

Baca juga: Penderita Kanker Semakin Banyak, YKI: Kita Belum Bisa Kalahkan Industri Rokok

Hambatan ini dapat berupa kesulitan memahami informasi medis, navigasi sistem perawatan kesehatan yang rumit, mengatasi beban emosional hingga finansial yang signifikan.

"Kadang-kadang atau sering, pasien itu dengan dokternya punya waktu yang sangat terbatas pada saat mereka konsultasi," ungkap Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, Raden Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (3/5/2024). 

Belum lagi pemahaman pasien tentang kanker beserta penanganannya, tentu tidak sama dengan tenaga kesehatan.

Baca juga: Pengidap Kanker Serviks Tetap Bisa Hamil

Situasi ini justru membuat kebingungan pada pasien akan penyakitnya serta bagaimana perawatannya. 

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, hadirlah konsep Navigator Pasien Kanker (Napak).

Konsep ini dirancang untuk menghilangkan hambatan pasien dalam mendapatkan skrining, diagnosis, pengobatan dan perawatan paliatif yang tepat waktu.

Dibangun oleh Roche, RS Kanker Dharmais dan Tata Memorial Centre, program ini menarik dua puluh satu peserta selama setahun terakhir. 

Peserta merupakan lulusan dari enam rumah sakit negeri dan satu rumah sakit swasta di Indonesia. 

Soeko menyebut bahwa Napak nantinya berperan sebagai keluarga pasien di rumah sakit.

"Kita berpikir bahwa harus ada orang yang jadi keluarganya pasien di rumah sakit. Jadi dia (pasien) feel comfortable," sambungnya. 

Para pasien kanker akan mendapatkan pendampingan dan edukasi menyeluruh dari anggota Napak.

Dukungan ini tentu bakal membantu pasien memahami kondisi mereka 

Mulai dari membuat keputusan yang tepat terkait pengobatan, dan mengakses layanan yang tersedia bagi mereka.

Diketahui 21 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat hingga psikolog ini, selama masa pelatihan sudah membantu 1.800 pasien kanker.

Baca juga: Pendarahan Usai Berhubungan Seksual, Waspada Tanda Kanker Serviks 

Selain ada di RS Kanker Dharmais, pelatihan untuk para Navigator Pasien Kanker juga telah dilaksanakan di 7 rumah sakit.

Di antaranya RS Umum Pusat Dr M Djamil, Padang; RS Umum Pusat dr Mohammad Hoesin, Palembang; RS Umum Pusat Fatmawati, Jakarta; RS Umum Pusat Persahabatan, Jakarta; dan RS Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas