Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

1,8 Juta Anak Belum Dapat Imunisasi Sama Sekali, IBI: Bidan Desa Perlu Ditambah

IDAI mencatat, dari tahun 2018-2023 secara akumulatif jumlah anak Indonesia yang tidak mendapatkan vaksinasi sama sekali mencapai 1,8 juta anak. 

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in 1,8 Juta Anak Belum Dapat Imunisasi Sama Sekali, IBI: Bidan Desa Perlu Ditambah
TRIBUN SUMSEL/TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Seorang bayi sedang menerima imunisasi polio di Puskesmas Nagaswidak, Palembang, Kamis (27/7/2023). Imunisasi pada bayi dan anak memiliki manfaat yang sangat besar. Imunisasi merupakan suatu upaya dari pemerintah yang bertujuan untuk mencegah meningkatnya angka kesakitan pada penyakit tertentu yang beresiko pada bayi dan membentuk kekebalan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus penyebab penyakit. Kementerian Kesehatan memperkenalkan jenis antigen baru yang ditambahkan dalam program imunisasi nasional yang saat ini sedang dilaksanakan oleh pemerintah.Keempat jenis vaksin tersebut adalah vaksin Pneumokokus Konyugasi (PCV) untuk mencegah pneumonia (radang paru), vaksin Human Papiloma Virus (HPV) untuk mencegah kanker leher rahim, vaksin Rotavirus (RV) untuk mencegah diare berat, dan vaksin Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) dosis kedua untuk memperkuat perlindungan dari polio.ehingga Imunisasi pada anak diharapkan dapat menciptakan ekosistem kesehatan Indonesia menuju kelas dunia. TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat, dari tahun 2018-2023 secara akumulatif jumlah anak Indonesia yang tidak mendapatkan vaksinasi sama sekali mencapai 1,8 juta anak. 

Selain dokter umum, tenaga kesehatan Bidan perlu ditambah lagi jumlahnya.

Baca juga: Dokter Anak: Imunisasi Adalah Hak Anak yang Wajib Dipenuhi Orangtua

Bendahara Umum PP Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr. Indra Supradewi, MKM mengatakan, pihaknya mendukung program pemerintah dan menjalankan peran dalam mengambil pendekatan yang persuasif untuk meningkatkan jumlah penerimaan dan permintaan vaksinasi di berbagai kalangan. 

"Kami berharap dukungan dari Pemerintah dengan mengangkat kembali bidan-bidan untuk mengisi desa-desa di seluruh Indonesia, karena saat ini dari 8.300 desa di Indonesia hanya 50 persen desa yang memiliki bidan," kata dia dalam kegiatan Pekan Imunisasi Nasional 2024 bersama GSK Indonesia di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Dr Indra mengungkapkan, bidan dapat memberikan edukasi yang lebih luas tentang penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Alasan Kenapa KLB Lebih Banyak di Jawa Meski Cakupan Imunisasi Tinggi

"Bidan juga bisa memberi informasi manfaat vaksinasi pada semua usia, dan bagaimana menghadapi pasien tentang masalah vaksin, keamanan vaksin sehingga diskusi tentang vaksinasi dapat lebih mudah dilakukan," jelas dia.

BERITA TERKAIT

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 336.984 bidan di Indonesia pada 2022, jumlahnya naik 16,73 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya sebanyak 288.686 bidan. 

Di sisi lain, WHO memperkirakan lebih dari 140.000 orang meninggal akibat campak pada tahun 2018 dengan sebagian besar kematian terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. 

Selain itu, diperkirakan juga 24,1 juta kasus pertusis (batuk rejan) pada anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia pada tahun 2014, sebagian besar kematian (53 persen) terjadi pada bayi di bawah usia satu tahun. 

Ketua Satgas Vaksinasi IDAI Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) mengatakan, IDAI mendorong dukungan dari Pemerintah agar dapat memperluas jangkauan akses vaksinasi dan memaksimalkan ketersediaan vaksin sesuai dengan pedoman terbaru.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas