Yang Harus Dilakukan Pertama Kali Jika Mengalami Gejala Parkinson
Orang berusia di atas 60 tahun rawan terkena parkinson. Faktor lingkungan, polusi, gaya hidup juga memiliki andil seseorang terkena penyakit ini.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
2. Terapi
Ada beberapa terapi yang dapat dianjurkan oleh dokter untuk menangani penyakit Parkinson, yaitu: Fisioterapi.
"Ini bertujuan untuk membantu mengatasi kaku otot dan nyeri di sendi sehingga meningkatkan kemampuan gerak dan kelenturan tubuh. Fisioterapi juga bertujuan untuk meningkatkan stamina dan kemampuan pasien dalam beraktivitas sehari-hari secara mandiri," ujar dr Frandy.
Terapi wicara dapat dianjurkan oleh dokter bila pasien kesulitan berbicara dan menelan air liur atau makanan. Biasanya dokter akan melatih pasien berbicara (berlatih vokal) dan pernapasan
Psikoterapi dilakukan pada pasien yang juga mengalami depresi atau stres yang sering dialami oleh penderita Parkinson, dokter akan menganjurkan untuk menjalani terapi dengan psikolog.
Terapi okupasi dapat membantu meningkatkan kemampuan penderita Parkinson dalam menjalani aktivitas sehari-hari dengan mandiri seperti mandi, berpakaian, berjalan, dan aktivitas keseharian lainnya.
Tujuan terapi ini adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kemandirian hidup pasien agar sebisa mungkin tetap bisa mandiri tanpa bergantung kepada orang lain.
“Saat ini sudah menjadi sebuah tren penggunaan wearable device seperti jam tangan yang dapat digunakan untuk membantu dalam mengatur kebutuhan seseorang dalam sehari-hari,” ujar dr. Frandy.
Penggunaan jam tangan misalnya, dapat digunakan untuk mengontrol waktu tidur agar cukup untuk beristirahat, reminder dalam jadwal konsumsi obat, kinatometer yang dapat digunakan untuk menghitung seberapa banyak getaran yang dimiliki untuk membantu dalam kontrol keseharian penderita Parkinson.
Selain penggunaan wearable device, dr. Frandy juga menjelaskan sedikit mengenai Deep Brain Stimulation (DBS) yang memiliki fungsi utama untuk mencegah penderita Parkinson menjadi semakin parah.
“Jika DBS dilakukan pada pasien tingkat lanjut Parkinson, terdapat risiko tinggi dalam operasi, kualitas hidup pasien juga sudah menurun (tidak bisa bergerak, tidak bisa menelan),” tambah dr. Frandy.
Pada umumnya, perawatan Parkinson memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan kerja sama antara dokter, terapis fisik, terapis okupasi, serta tim medis yang komprehensif.
"Setiap pasien Parkinson memiliki kebutuhan khusus, maka itu penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang memiliki spesialisasi dalam pengobatan Parkinson untuk menentukan strategi pengobatan yang terbaik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing pasien. RS Siloam menjadi salah satu pilihan utama ketika seseorang terkena penyakit Parkinson," kata dr Frandy.
Gejala Penyakit Parkinson
Adapun gejala pada penyakit Parkinson bisa disingkat menjadi akronim TRAP, yaitu: