Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Komnas PP KIPI Bantah Informasi tentang Anak yang Tidak Divaksin Akan Bebas dari Infeksi Telinga 

Beredar di media sosial klaim bahwa anak yang tidak divaksin akan bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Komnas PP KIPI Bantah Informasi tentang Anak yang Tidak Divaksin Akan Bebas dari Infeksi Telinga 
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Petugas menunjukkan vaksin polio di Puskesmas Sungai Panas, Kota Batam, Sabtu (29/7/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKART - Beredar di media sosial klaim bahwa anak yang tidak divaksin akan bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.

Tentang hal ini, Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (Komnas PP KIPI) Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.Med.Ed., PhD membantah informasi tersebut.

“Kuman penyebab infeksi telinga, Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae, kalau (anak) divaksinasi, ya, angkanya (risiko kejadian infeksi) berkurang. Jangan sekadar berasumsi atau mendengar tanpa ada basis data yang benar,” kata Prof. Hinky dilansir dari laman resmi Kemenkes, Minggu (9/6/2024). 

Hinky melanjutkan vaksin influenza merupakan salah satu jenis vaksin yang bermanfaat bagi anak.

Vaksin ini dapat mengurangi risiko komplikasi flu, seperti infeksi telinga serta mencegah keparahan penyakit yang sudah ada.

Lebih lanjut, Hinky menjelaskan bahwa vaksin bekerja dengan cara membangun sistem kekebalan tubuh secara khusus untuk melawan penyakit tertentu. 

Berita Rekomendasi

Sistem imun di dalam tubuh memiliki peran penting untuk melindungi tubuh dari serangan virus atau bakteri.

Namun, sistem imun perlu mengenali terlebih dahulu jenis-jenis virus atau bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. 

Ketika virus atau bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh pada kemudian hari, tubuh sudah siap untuk melawannya dan mencegah timbulnya penyakit.

“Dengan terbentuknya antibodi, kalau ada virus masuk, benda asing masuk, bakteri masuk, dia akan menetralisir,” katanya. 

Cara Kerja Vaksin

Baca juga: Komnas PP KIPI Tegaskan Tidak Ada Istilah Medis Detoksifikasi Vaksin Covid-19

Merujuk informasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin mengurangi risiko tertular penyakit, yakni dengan memanfaatkan pertahanan alami tubuh untuk membangun perlindungan. 

Setelah seseorang menerima vaksin, sistem kekebalan akan merespons.

Cara sistem kekebalan tubuh merespons adalah dengan mengenali kuman penyerang seperti virus atau bakteri;

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas