Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Dokter: Anak dengan Kanker Butuh Asupan Tinggi Protein

Sumber protein bisa didapat dari hewan  dan turunannya yang dikenal protein hewani seperti daging sapi, ikan, susu

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dokter: Anak dengan Kanker Butuh Asupan Tinggi Protein
Tribunnews.com/Rina Ayu
Dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) dr. Yoga Devaera Sp A(K) dalam kegiatan Hari Anak Nasional 2024, Yayasan Kanker Indonesia (YKI), di RS MRCCC Siloam, Semanggi Jakarta, Sabtu (13/7/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) dr. Yoga Devaera Sp A(K) mengatakan bahwa malnutrisi terjadi lebih sering pada anak dengan kanker, termasuk overnutricion.

Karena itu, kebutuhan protein pada anak dengan kanker lebih tinggi dari pada anak sehat. 

 ”Protein diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk mempertahankan masa otot, sebab kebutuhan protein pada anak lebih besar dibandingkan kebutuhan pada orang dewasa,” jelas dr. Yoga dalam kegiatan Hari Anak Nasional 2024, Yayasan Kanker Indonesia (YKI), di RS MRCCC Siloam, Semanggi Jakarta, Sabtu (13/7/2024).

Dr. Yoga memaparkan, asupan protein tidak menyebabkan sel kanker menjadi lebih mudah dimatikan, tetapi kekurangan protein membuat kehilangan massa otot yang lebih besar dan dapat menyebabkan gejala mudah lelah.

Sumber protein bisa didapat dari hewan  dan turunannya yang dikenal protein hewani seperti daging sapi, ikan, susu.

Baca juga: Trik Hamil Sehat Ala dr Boyke Jauhi Minuman Ini Jika Mau Anak Lahir dengan Pintar dan Tak Stunting

Kemudian, protein yang didapat dari tumbuhan yang dikenal sebagai protein nabati, seperti kacang merah, kacang kedelai, gandum, sereal, buah alpukat, dan lain-lain, meski masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Berita Rekomendasi

”Kalau bisa jangan daging olahan. Karena per 100 gram daging itu mengandung proteini sebanyak 26 gram. Kemudian, per 100 gram daging ayam tanpa kulit juga memiliki jumlah protein sekitar 26 gram,” jelas dr.Yoga.

Ia menuturkan, malnutrisi yang terjadi pada anak dengan kanker biasanya adalah undernutricion (gizi kurang, gizi buruk stunting), oversnutricion (gizi lebih dan obesitas), maupun defiensi zat mikro.

Kondisi malnutrisi memberikan dampak pada lama rawat inap, komplikasi hingga kematian.

Saat anak menjalani terapi kanker yakni kemoterapi dapat menyebabkan perubahan berat badan (BB) dan komposisi tubuh. Misalkan berat badan menjadi turun atau naik secara drastis serta juga, masa otot turun. 

”Asupan protein ini diusahakan masuk dengan cara oral. Tetapi jika tidak bisa maka bisa dilakukan dengan intervensi lain seperti NGT. Bagaimana dengan suplemen protein? Boleh, namun pilih dari sumber hewani aau whey isolata karena punya protein lebih tinggi,” urai dr.Yoga.

Foto: Tribunnews.com/Rina Ayu
Keterangan:
Dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) dr. Yoga Devaera Sp A(K) dalam kegiatan Hari Anak Nasional 2024, Yayasan Kanker Indonesia (YKI), di RS MRCCC Siloam, Semanggi Jakarta, Sabtu (13/7/2024).
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas