Ketahui Apa itu Tumbuhan Kecubung dan Bahayanya jika Dimakan
Tumbuhan kecubung belakangan ramai jadi perbincangan. Berikut penjelasan dan bahanya jika termakan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tumbuhan kecubung belakangan ramai jadi perbincangan.
Hal ini dikarenakan di media sosial beredar video puluhan warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengalami gejala yang mengarah pada buah kecubung.
Sampai-sampai, ada 56 orang yang harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Lantas apa itu tanaman kecubung?
Psikiater konsultan Adiksi RSJ Sambang Lihum, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dr Firdaus Yamani SpKJ(K), menjelaskan apa itu kecubung dan bahayanya jika termakan.
Kecubung atau nama latinnya Datura fastuosa merupakan tanaman dari keluarga Solanaceae.
Tanaman ini tumbuh di negara tropis maupun subtropis, seperti Amerika hingga Asia Tenggara, termasuk di Indonesia
"Kecubung merupakan tanaman dengan efek halusinogenik yang mengandung senyawa alkaloid tropan. Seperti atropin, skopolamin, dan hioslamin," papar Firdaus pada konferensi pers virtual yang diselenggarakan Ikatan Dokter Indonesia, Jumat (18/7/2024).
Kadar alkaloid ada pada semua bagian tanaman kecubung.
Baca juga: BNN Imbau Warga Tak Konsumsi Kecubung
Namun, kandungan paling tertinggi ada pada bagian bunga dan daun.
Setiap satu bunga kecubung mengandung 0,65 miligram skopolamin. Sedangkan daun mengandung 0,3 miligram atropin.
Pada satu biji kecubung mengandung 0,1 miligram atropin.
Dan dosis yang bisa menyebabkan kematian adalah jika atropin lebih dari 10 miligram dan skopolamin lebih 2-4 miligram masuk ke dalam tubuh.
Kecubung sebenarnya sudah ratusan tahun untuk pengobatan tradisional di berbagai negara.