WHO: 1 dari 11 Orang di Dunia Mengalami Kelaparan
badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa ungkap sekitar 733 juta orang menghadapi kelaparan pada tahun 2023.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Pada tahun 2023, sekitar 2,33 miliar orang di seluruh dunia menghadapi kerawanan pangan sedang atau parah.
Angka ini tidak berubah secara signifikan sejak peningkatan tajam pada tahun 2020, di tengah pandemi COVID-19.
Di antara mereka, lebih dari 864 juta orang mengalami kerawanan pangan parah, terkadang tidak makan selama sehari penuh atau lebih.
Angka ini tetap tinggi sejak tahun 2020 dan meskipun Amerika Latin menunjukkan perbaikan.
Tantangan yang lebih luas masih ada, terutama di Afrika di mana 58 persen penduduknya mengalami kerawanan pangan sedang atau parah.
Kurangnya akses ekonomi terhadap pola makan sehat juga masih menjadi masalah kritis, yang memengaruhi lebih dari sepertiga populasi global.
Dengan data harga pangan baru dan perbaikan metodologi, publikasi tersebut mengungkap bahwa lebih dari 2,8 miliar orang tidak mampu membeli pola makan sehat pada tahun 2022.
Kesenjangan ini paling menonjol di negara-negara berpenghasilan rendah.
Di mana 71,5 persen penduduknya tidak mampu membeli pola makan sehat, dibandingkan dengan 6,3 persen di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Khususnya, jumlah tersebut turun di bawah tingkat sebelum pandemi di Asia dan di Amerika Utara serta Eropa, sementara jumlahnya meningkat secara substansial di Afrika.
Ketidakamanan pangan dan kekurangan gizi makin memburuk.
Baca juga: Pemimpin Hamas Tewas di Penjara Israel, Jadi Sasaran Penyiksaan dan Kelaparan Selama Ditahan
Karena kombinasi berbagai faktor, termasuk inflasi harga pangan yang terus-menerus yang terus mengikis keuntungan ekonomi bagi banyak orang di banyak negara.
Faktor-faktor pemicu utama seperti konflik, perubahan iklim, dan kemerosotan ekonomi makin sering terjadi dan parah.
Masalah-masalah ini, bersama dengan faktor-faktor yang mendasarinya.
Seperti pola makan sehat yang tidak terjangkau, lingkungan makanan yang tidak sehat, dan kesenjangan yang terus-menerus.