Siapkan Si Kecil dengan Nutrisi Lengkap, Mampu Berpikir Cepat dan Berani di Sekolah
Usia 5 tahun pertama kehidupan adalah periode emas di mana perkembangan otak anak hampir terbentuk sepenuhnya di usia tersebut.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki tahun ajaran baru, hari pertama sekolah Si Kecil menjadi tantangan baru untuknya, terutama bagi Si Kecil di usia 5 tahun pertama yang akan memasuki jenjang pendidikan formal.
Penting dipahami bahwa usia 5 tahun pertama kehidupan adalah periode emas di mana perkembangan otak anak hampir terbentuk sepenuhnya di usia tersebut. Fondasi awal belajar, perilaku dan keterampilan seperti ingatan atau logika dan penalaran, juga berkembang terutama di periode ini.
Di periode ini akan membentuk dasar perkembangan otak untuk masa remaja dan dewasa.
Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Lansia, Olahraga dan Konsumsi Lutein, Asam Folat, dan Omega 3
Dr. Kartika Eda Clearesta, Sp.A selaku dokter anak mengatakan, 90 persen perkembangan otak anak terjadi pada usia 5 tahun di mana tidak ada periode lain dalam kehidupannya yang memiliki dampak yang sangat signifikan.
"Otak anak di periode emas ini berkembang sangat pesat, memang dipersiapkan untuk belajar dan menyerap informasi sebanyak mungkin. Oleh karena itu, orang sebaiknya tidak melewatkan periode penting ini sebagai persiapan awal saat akan mulai bersekolah agar Ia lebih cerdas dan berani nantinya," katanya.
Dikatakannya, perkembangan otak dan kognitif anak yang optimal dapat mendukung anak untuk beradaptasi dan mengembangkan kemampuan yang diperlukan mencapai prestasi.
Ada 3 faktor pendukung yang diperlukan untuk perkembangan otak dan kognitif, yaitu stimulasi:
1. Pengalaman sensorik dan motorik pada awal kehidupan dapat memengaruhi perkembangan otak hingga dewasa. Orang tua dapat mengajak anak bermain dan belajar bersama, seperti membaca buku sebelum tidur atau bermain di taman untuk menstimulusi perkembangannya.
2. Sosialisasi: Hubungan yang suportif, peduli, dan konsisten antara anak dan orang tua adalah kunci dari perkembangan otak yang sehat. Hubungan antara teman sebaya, terutama saat bermain, juga dapat memengaruhi perilaku dan kompetensi sosial saat dewasa.
3. Asupan nutrisi: Perkembangan otak anak dapat dioptimalkan dengan pemenuhan nutrisi-nutrisi yang berperan penting dalam perkembangan otak sejak awal masa kehidupan hingga usia 5 tahun.
Selain stimulasi kognitif, nutrisi lengkap perlu diberikan pada masa-masa penting ini. Nutrisi penting seperti DHA, Omega 3, Omega 6, Zat besi, dan Vitamin C termasuk nutrisi esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah optimal sehingga perlu menambahkan asupan yang kaya akan nutrisi ini, seperti susu pertumbuhan.
“Asupan nutrisi lengkap dan penting seperti DHA, Omega 3, Omega 6, Zat besi dan Vitamin C dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak. Jika tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup, ia berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang," kata dr. Kartika Eda Clearesta, Sp.A selaku dokter anak.
Baca juga: Tips Berikan Bahan Bacaan Pada Anak untuk Dorong Perkembangan Otak
Terlebih lagi, kata Kartika, asupan zat besi yang cukup pada anak usia sekolah terbukti secara signifikan meningkatkan kecerdasan, konsentrasi, dan daya ingat, lebih tinggi dibandingkan anak tanpa asupan zat besi yang cukup. Selain itu, Asam lemak Omega 3, merupakan jenis asam lemak esensial yang diperlukan tubuh terutama untuk perkembangan otak Si Kecil dan bisa didapatkan dari minyak ikan atau susu pertumbuhan.
Olivia M. Tjiptoputri, Brand Manager SGM Eksplor 3Plus mengatakan pihaknya mendampingi nunda di Indonesia dalam mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan si Kecil di masa 5 tahun pertamanya, termasuk di saat penting ia masuk sekolah melalui SGM Eksplor 3Plus.