Resmi Jadi Kepala BPOM, Taruna Ikrar Fokus Tekan Harga Obat yang Masih Mahal
Usai dilantik sebagai Kepala BPOM, Taruna Ikrar mengatakan bahwa ada beberapa pekerjaan yang akan ia fokuskan selama di BPOM.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi resmi melantik Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) RI)
Taruna Ikrar menjalani serah terima jabatan Kepala BPOM hari ini, Selasa (20/8/2024). Lokasi di Kantor BPOM RI, Jakarta Pusat.
Baca juga: 5 Pesan Jokowi saat Lantik Taruna Ikrar Sebagai Kepala BPOM
Pada masa jabatannya, Taruna mengatakan bahwa ada beberapa pekerjaan yang akan ia fokuskan selama di BPOM.
Salah satunya menekan harga obat yang masih sangat mahal di dalam negeri.
"Aspek yang juga signifikan, sangat penting yaitu bagaimana regulator dalam persoalan obat, bisa kita membuat sesuatu aturan, atau sesuatu trik tertentu. Sehingga masalah penting kita yaitu obat sangat mahal di negeri bisa ditekan," ungkapnya usai serah terima jabatan Kepala BPOM di Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2024).
Baca juga: 2 Sosok Baru di Kabinet Jokowi Bukan dari Lingkaran Prabowo, Ini Profil Prof Dadan dan Taruna Ikrar
Strategi dari rencana ini nantinya akan menyusul dengan mengikuti kebijakan yang akan dikeluarkan.
Selain itu, kata Taruna, fokus kerja selanjutnya adalah membawa BPOM menjadi lembaga yang mendunia.
"Harapan kita tahun depan bisa menggapai itu. Itu berkat perjuangan para pendahulu kami tentunya, kami tinggal melanjutkan," imbuhnya.
Fokus lain adalah menciptakan regulasi yang mempermudah produk dasar dijual di masyarakat.
Bidang pengawasan BPOM sendiri berada di seputar obat hingga makanan.
Obat dan makanan merupakan kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kecukupan gizi, kalori, mineral, vitamin dan sebagainya
"Itu kita bisa dan saya yakin, alam kita bisa menghasilan produk-produk seperti itu. Tinggal bagaimana produk dasar ini bisa dipaket untuk dijual, tentu harus melewati BPOM, itu bisa dipermudah, jangan mempersulit," jelasnya.
BPOM juga akan terus mengikuti perkembangan inovasi teknologi dan pengobatan yang ada.
Menurutnya, di tengah berkembangnya ilmu pengetahuan, dibutuhkan ‘kitab’ baru untuk meningkatkan standar inovasi obat yang sudah ada.
“Regulasi kita, standar-standar itu kita masih menggunakan textbook lama, nah ini saatnya kita melakukan inovasi itu, menggunakan textbook yang terbaru, karena ilmu berkembang,” tambahnya.
Terakhir, pada masa jabatannya sebagai kepala BPOM, Taruna akan fokus mengeluarkan aturan untuk membangkitkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Yang mana, produk yang dihasilkan UMKM bisa mendapatkan izin dan menjamin makanan yang diproduksi aman, berkhasiat dan bermutu.
"Tetapi juga bisa mempermudah untuk berkembang. Akan melahirkan investasi ke negeri kita pada rakyat, UMKM hingga perusahaan lebih besar. Baik makanan, obat-obatan, atau obat tradisional," tutupnya.