Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cegah Penularan Cacar Monyet, Pendatang dari Luar Negeri Wajib Isi Aplikasi 'Satu Sehat'

Pemerintah memperketat pemeriksaan kesehatan di pintu masuk negara di bandara bagi para pendatang dari luar negeri cegah masuknya varian baru Mpox.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Cegah Penularan Cacar Monyet, Pendatang dari Luar Negeri Wajib Isi Aplikasi 'Satu Sehat'
kolase tribunnews
Pemerintah memperketat pemeriksaan kesehatan di pintu masuk negara di bandara bagi para pendatang dari luar negeri cegah masuknya varian baru Mpox.Salah satunya wajib isi satusehat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memperketat pemeriksaan kesehatan di pintu masuk negara khususnya di bandara bagi para pendatang dari luar negeri. Hal ini untuk mencegah masuknya varian baru Mpox ke Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI M. Syahril menjelaskan proses skrining ketat dilakukan dengan mewajibkan setiap pelaku perjalanan internasional, baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Indonesia, mengisi formulir swa deklarasi elektronik bernama Satu Sehat Health Pass.

Baca juga: Cegah Penyebaran Mpox, Angkasa Pura Pasang Thermal Scanner di 16 Bandara Internasional

“Skrining ketat dilakukan menyusul ditemukannya varian Clade Ib di luar kawasan Afrika. Virus Mpox Clade Ib terindikasi memiliki derajat keparahan yang lebih tinggi, penularan lebih cepat, termasuk menular ke populasi anak-anak,” ujarnya dikutip dari website resmi Kemenkes, Kamis (29/8/2024).

Kemenkes telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait penerapan Satu Sehat Health Pass bagi pelaku perjalanan luar negeri dengan mengirimkan surat pada 26 Agustus 2024.

Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menindaklanjutinya dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor:SE 5 DJPU Tahun 2024 tentang Penggunaan Suatu Sehat Health Pass Pada Pelaku Perjalanan Luar Negeri, pada Selasa (27/8/2024).

Dalam surat edaran itu, Kemenhub meminta Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing yang melayani penerbangan ke luar negeri agar melakukan empat upaya untuk mencegah penularan Mpox di Indonesia.

Salah satunya, mensosialisasikan dan menginformasikan kepada setiap pelaku perjalanan yang akan terbang ke Indonesia, untuk mengisi Satu Sehat Health Pass sebelum keberangkatan.

BERITA TERKAIT

“Para penumpang harus mengisi Satu Sehat Health Pass, sebelum atau saat check-in di keberangkatan. Hal ini untuk mencegah penumpukan penumpang di pintu masuk negara,“ terangnya.

Pengisian formulir swa deklarasi elektronik Satu Sehat Health Pass dapat dilakukan secara online melalui laman
https://sshp.kemkes.go.id. Sehingga pelaku perjalanan tidak perlu mengunduh aplikasi baru.

Penumpang hanya perlu mengisi form yang tersedia. Setelah form diisi, akan muncul barcode yang berisi riwayat kesehatan dan perjalanan penumpang.

Barcode tersebut akan dipindai oleh petugas di pintu kedatangan bandara. Setelah barcode dipindai, selanjutnya silakan disimpan.

Lebih lanjut, Syahril menambahkan, jika dalam waktu 21 hari setelah bepergian ke luar negeri, atau berasal dari negara atau daerah endemik dan terkena dampak, penumpang mengalami sakit maka harus segera mencari perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Pelaku perjalanan harus menunjukkan barcode Satu Sehat Health Pass kepada petugas kesehatan.

“Pengisian form elektronik ini merupakan bagian dari early warning system kami dalam mendeteksi Mpox. Untuk itu, bila dalam 21 hari sejak kedatangan ke Indonesia mengalami sakit, atau merasakan panas dan gejala Mpox lainnya maka kami mengimbau untuk segera ke rumah sakit dan menunjukkan barcode-nya,” jelas M. Syahril.

Adapun, langkah Mengisi Satu Sehat Health Pass Bagi Pelaku Perjalanan Internasional, yaitu:
a. Akses https://sshp.kemkes.go.id dari peramban dan klik tombol mulai
b. Pilih penggunaan bahasa yang diinginkan dan lengkapi seluruh isian yang ada.
c. Setelah melengkapi form, muncul kode QR dan silakan disimpan atau jangan tutup halaman sampai berhasil dipindai oleh petugas.

Proses Penularan

Pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melaporkan, hingga saat ini terdapat 88 kasus cacar monyet atau Mpox di Indonesia.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, cacar monyet dapat menular melalui beberapa cara.

Yakni kontak langsung, seperti bersentuhan, berhubungan seksual, atau berciuman dapat meningkatkan risiko penularan. Nadia juga menjelaskan, penularan melalui droplet membutuhkan kontak erat yang berlangsung cukup lama.
Oleh karena itu, anggota keluarga yang tinggal serumah atau memiliki kontak erat dengan penderita berisiko lebih besar tertular.

"Bisa penularan melalui kontak langsung dengan cairan atau mukosa melalui bersentuhan langsung, berhubungan seksual, ciuman," kata Nadia.

"Atau melalui benda yang tercemar dari pasien Mpox. Berjabat tangan dengan penderita Mpox bisa tertular," tutur Nadia.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono bersama Balai Besar Kesehatan melakukan pengecekan kesiapan skrining monkeypox (Mpox) di kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menjelang penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024. Skrining Mpox ini sangat penting untuk memastikan semua kegiatan di Bali bisa berjalan dengan baik dan tidak tersebar wabah Mpox.

Dante juga telah menetapkan skenario penanganan, mulai dari penatalaksanaan skrining hingga rujukan ke rumah sakit bagi penumpang yang terkonfirmasi Mpox.

"Kita bersama Balai Kekarantinaan Kesehatan menentukan skenario skrining, mulai dari penempatan alat skrining, ruang PCR, kuesioner hingga proses rujuk ke rumah sakit," kata Dante.

Alur skrining Mpox dilakukan mulai dari jalur kedatangan internasional. Semua penumpang akan melewati thermal scanner terlebih dahulu.

Jika terdeteksi suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius maka akan dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan thermal gun.
Apabila suhu tubuh tetap tinggi, penumpang akan diarahkan ke ruang pemeriksaan untuk dilakukan pengambilan sampel usap (
swab).

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif Mpox, penumpang segera dirujuk ke rumah sakit. "Dengan skenario yang kita terapkan dan kita coba simulasikan pada hari ini, kita sudah menentukan tempat di mana akan dilakukan pemeriksaan swab,"
lanjut Dante.

"Di mana akan dilakukan pemasangan thermal scanner, di mana akan dilakukan skrining dengan menggunakan kuesioner, sehingga nanti semua bisa teridentifikasi dengan tepat dan tidak mengganggu penumpang yang lainnya," sambungnya.

Begitu juga dengan jalur evakuasi. Apabila terjadi kasus positif akan langsung dievakuasi ke rumah sakit setempat.

Selain kesiapan skrining Mpox, Kemenkes melalui Balai Kekarantinaan Kesehatan juga memasang informasi sosialisasi mengenai kewaspadaan dan pencegahan Mpox pada layar digital di jalur kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai.(Tribun Network/ais/kps/wly)
-

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas