Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tangis Pilu Ibunda Dokter Aulia Minta Keadilan Atas Kasus Perundungan PPDS Anestesi Undip

Nuzmatun Malinah tak bisa menahan tangis pilunya. Ibunda dokter Aulia Risma Lestari ini blak-blakan meminta keadilan atas kasus bully mendiang anaknya

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tangis Pilu Ibunda Dokter Aulia Minta Keadilan Atas Kasus Perundungan PPDS Anestesi Undip
kolase/Tribun Jateng
Nuzmatun Malinah tak bisa menahan tangis pilunya. Ibunda dokter Aulia Risma Lestari ini blak-blakan meminta keadilan atas kasus bully mendiang anaknya 


Tak hanya itu Nuzmatun juga menceritakan pengeluaran uang selama anaknya menempuh masa PPDS. Uang itu untuk kebutuhan angkatan dan lain-lain.


"Kalau yang besar itu di semester 1 tapi di semester selanjutnya tetap ada," imbuhnya.


Semua aliran dana, kata dia, telah dilaporkan ke kepolisian. DIrinya telah memegang data kas angkatan.


"Kami sudah ada datanya sudah kami serahkan ke Polda," imbuhnya


Cari Keadilan, Mohon Pihak Undip Akui Ada Perundungan

Ilustrasi dokter
Ilustrasi dokter (freepik)


Disisi lain dia mengungkapkan kekecewaan perlakuan yang diterima putrinya di masa pendidikan. Undip awalnya tidak mengakui hal tersebut. 

 

"Tapi setelah ke sini mudah-mudahan sadar dan mengakui. Saya tidak hanya memohon tapi bantulah saya," tuturnya.

Berita Rekomendasi


Dia merasa kehilangan anaknya yang mendalam. Dirinya kecewa karena seharusnya anaknya sekolah mencari ilmu. 


"Anak saya sudah tidak ada. Anak saya seharusnya sekolah mencari ilmu, tapi apa yang didapat," tuturnya tidak bisa bisa menahan tangisnya.


Atas kejadian itu Nuzmatun tidak hanya kehilangan putrinya, tetapi juga suaminya. Dirinya meminta keadilan yang dialami anaknya.


"Tolong bantu saya mencari keadilan. Tak hanya satu nyawa tapi suami saya yang seharusnya mendampingi saya," ujarnya.
 
Nusmatun meminta kasus itu harus menjadi pelajaran bagi semua pihak khususnya PPDS. Dirinya mengingatkan pihak-pihak yang dilaporkan melakukan buli kepada anaknya.


"Saya info hati-hati kalian. Kalau ini terbukti pidananya. Maka kalian tidak bisa lagi menjadi dokter," imbuhnya.


Ia meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian kesehatan segera bertindak. Dirinya meminta kedua kementerian itu mengeluarkan surat.


"Saya meminta dikeluarkan suratnya supaya besok atau lusa dapat langsung lapor," tandasnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas