Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Benarkah BPA Pengaruhi Kesuburan hingga Picu Kelahiran Bayi Prematur? Ini Penjelasan Dokter

Beredarnya informasi tentang zat  Bisphenol-A (BPA) membuat publik khawatir. Benarkah memengaruhi kesehatan reproduksi?

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Benarkah BPA Pengaruhi Kesuburan hingga Picu Kelahiran Bayi Prematur? Ini Penjelasan Dokter
Tribunnews.com/Rina Ayu
Spesialis kandungan & kebidanan dari Tzu Chi Hospital dr. Ervan Surya, Sp.OG 

Gangguan Kesuburan Bisa Terjadi pada Perempuan dan Laki-laki

Infertilitas sendiri diartikan sebagai tidak terjadinya kehamilan setelah satu tahun menikah, dengan hubungan seksual suami istri rutin 2-3 kali seminggu dan tanpa kontrasepsi.

“Pada perempuan, penyebab infertilitas 40 persen gangguan pada tuba fallopi dan panggul, 40 persen lagi disfungsi ovulasi, dan 10 persen yang tidak biasa misalnya autoimun,” ungkap dr. Ervan. 

Pada laki-laki, infertilitas berhubungan dengan gangguan sperma. 

Kualitas dan kuantitas sperma bisa terganggu karena pelebaran pembuluh darah atau varises pada testis (varikokel). Bisa pula karena ada gangguan pada pabrik sperma, dan disfungsi seksual.

Ia menegaskan, rokok dan infertilitas sudah terbukti mengakibatkan infertilitas. Sedangkan pada BPA yang belum pasti.

BPOM telah menetapkan Peraturan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan, yang mengatur persyaratan keamanan kemasan pangan termasuk batas maksimal migrasi BPA maksimal 0,6 bpj (600 mikrogram/kg) dari kemasan polikarbonat. 

BERITA REKOMENDASI

“Berdasarkan hasil pengawasan Badan POM terhadap kemasan galon AMDK yang terbuat dari Polikarbonat (PC) selama lima tahun terakhir, menunjukkan bahwa migrasi BPA di bawah 0,01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih dalam batas aman,” terang dr. Ervan.

Arus informasi yang begitu deras tak jarang membuat masyarakat tenggelam dalam misinformasi. 

Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, DR. Devie Rahmawati, M.Hum menuturkan, penyebaran misinformasi terkadang tanpa disadari dan disebabkan oleh 5P yaitu pahlawan, pengetahuan dan pengalaman lemah, pergaulan terdekat, personalitas dan platform. 

“Bila kita punya pengetahuan dan pengalaman, misinformasi tidak gampang merasuk. Sebaliknya bila tidak ada, kita akan mudah terpeleset informasi yang tidak jelas,” ungkap Devie.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas