TRIBUNNEWS.COM, PETALING JAYA -  Anggur shine muscat impor yang diduga mengandung residu kimia pestisida melebihi ambang batas yang diizinkan, akhirnya dinyatakan aman dikonsumsi masyarakat.

Penegasan tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan Malaysia, Senin, 28 Oktober 2024.

Dalam pernyataan resminya, Kementerian Kesehatan Malaysia mengungkapkan dari 234 sampel anggur yang telah dianalisis oleh Program Kualitas dan Keamanan Pangan, hanya empat sampel yang dinyatakan berbahaya.

“Empat sampel tidak memenuhi tingkat residu maksimum (MRL), namun tidak melibatkan buah anggur muscat,” sebut Kementerian Kesehatan Malaysia seperti dikutip The Star.

Pengiriman anggur shine muscat ke Malaysia selanjutnya akan diperiksa menggunakan mekanisme uji, tahan dan lepas.

Dalam prosedur ini, kiriman makanan harus disimpan dan diambil sampelnya oleh pihak yang berwenang. Persetujuan atau izin edar hanya akan diberikan jika hasil analisis mematuhi MRL, dan larangan impor akan diberlakukan jika pelanggaran berulang.

Sebagai pedoman bagi konsumen, setiap pangan yang diimpor dan dikemas harus menampilkan informasi dasar, termasuk negara asal produk.

Sejak tahun 2020 hingga September tahun ini, kementerian telah menganalisis 5.561 sampel sayuran dan buah-buahan untuk mengetahui adanya residu pestisida.

Sebanyak 165 sampel diyatakan tidak mematuhi MRL berdasarkan Peraturan Pangan 1985. Tindakan yang diambil terhadap sayuran dan buah-buahan impor yang tidak patuh termasuk penarikan produk, pembuangan, ekspor kembali, atau penuntutan pengadilan.

Kementerian juga menyarankan warga Malaysia untuk membaca label makanan dan meyakinkan masyarakat bahwa pemeriksaan ketat dilakukan di perbatasan negara untuk memastikan keamanan pangan.

Baca juga: Respons Kementan Soal Anggur Shine Muscat Mengandung Residu Pestisida

Sebelumnya, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand mengeluarkan peringatan tentang anggur muscat yang bersinar, dan menemukan bahwa sebagian besar sampel mengandung residu kimia berbahaya yang melebihi tingkat yang diizinkan.

Baca juga: Thailand Temukan Anggur Shine Muscat Mengandung Residu Pestisida, Masih Dijual di Pasar Tradisional

Thai-PAN dan Dewan Konsumen Thailand mendesak Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand untuk mengambil tindakan, termasuk mewajibkan importir dan distributor memberi label pada negara asal buah anggur tersebut.

Sebelumnya, Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Datuk Seri Mohamad Sabu menyatakan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas masuknya anggur 'Shine Muscat' yang diimpor ke Malaysia.

Dia mengatakan inspeksi akan dilakukan oleh lembaga terkait seperti Departemen Layanan Karantina dan Inspeksi Malaysia dan divisi biosekuriti Departemen Pertanian.

Kementerian akan meninjau semua aspek serta melakukan pemantauan terus-menerus.

Baca juga: Anggur Shine Muscat Mengandung Zat Berbahaya? BPOM Akan Koordinasi dengan Kementan 

“Sejauh ini Kementerian belum menerima keluhan apapun mengenai buah anggur yang mengandung residu kimia berlebih,” ujarnya kepada wartawan usai menyerahkan surat penunjukan kepada 48 kepala petani Kelompok Pengguna Air Kawasan Pengembangan Pertanian Terpadu (IADA) Kemasin Semerak 2024 di Tok Bali, Minggu, 27 Oktober 2024.

Mohamad Sabu meyakinkan bahwa kementerian akan segera mengambil tindakan jika ada pengaduan yang diterima atau terjadi insiden.

Sebelumnya, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand mengeluarkan peringatan atas kontaminasi anggur shine muscat setelah menemukan bahwa sebagian besar sampel diyakini mengandung residu kimia berbahaya yang melebihi ambang batas yang diizinkan.

Sumber: The Star/Free Malaysia Today