Imbas Heboh Anggur Shine Muscat Impor, Pemerintah Dorong Masyarakat Konsumsi Buah Lokal
Arief Prasetyo Adi, masyarakat sejatinya memiliki kebebasan dalam mengonsumsi pangan yang diinginkan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imbas hebohnya temuan anggur shine muscat impor dari China di Thailand terkontaminasi pestisida, pemerintah RI mendorong masyarakat untuk mengonsumsi buah lokal.
Menurut Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, masyarakat sejatinya memiliki kebebasan dalam mengonsumsi pangan yang diinginkan.
Namun, ia menegaskan bahwa ketahanan pangan yang kuat berbasis pada kemandirian pangan.
Baca juga: Soal Anggur Shine Muscat, Indonesia Komunikasi dengan Tiga Negara
"Artinya kita harus mengutamakan produksi dari dalam negeri," kata Arief dalam keterangan tertulis, Minggu (3/11/2024).
Ia mengatakan Indonesia memiliki beragam jenis buah yang dapat diandalkan seperti manggis, mangga, pisang, salak, dan lain-lain.
"Jadi, kami mendorong masyarakat untuk memprioritaskan buah lokal, yang tidak hanya segar, tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan petani Indonesia," ujar Arief.
"Dengan memilih buah lokal, menunjukkan komitmen kita terhadap pemanfaatan potensi dan sumber daya pangan kita," lanjutnya.
Arief menjelaskan ada tiga hal positif yang didapat jika masyarakat dapat meningkatkan konsumsi buah lokal.
Pertama sebagai langkah mendukung pola hidup sehat dan yang kedua mendorong perekonomian daerah dan nasional.
Ketiga adalah meningkatkan kesejahteraan petani lokal karena hasil produksi mereka dapat terserap secara baik.
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional Rinna Syawal turut menekankan pentingnya konsumsi buah lokal.
Baca juga: Anggur Muscat Banjiri Pasar Tapi Warga Takut Membeli
Rinna menjelaskan bahwa buah lokal memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan buah impor, baik dari sisi kesegaran maupun kandungan nutrisi yang lebih optimal.