Polusi Udara Bisa Tingkatkan Risiko Pneumonia, Berikut Cara Pencegahannya
Polusi udara dapat meningkatkan risiko kesehatan pada organ tubuh, salah satunya paru-paru.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permasalahan polusi udara di beberapa wilayah Indonesia masih juga belum teratasi.
Kondisi ini tentu tidak baik karena dapat meningkatkan risiko kesehatan pada organ tubuh, salah satunya paru-paru.
Nah, penyakit yang kerap ditimbulkan oleh polusi udara ini adalah pneumonia atau radang pada paru-paru.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS Pondok Indah - Puri Indah dr. Desilia Atikawati, Sp. P.K.R., FAPSR.
Partikel-partikel yang ada pada polusi jika terhirup dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
Baca juga: Punya Gejala Serupa, Ini Perbedaan Penyakit TB dan Pneumonia
"Lama-lama dia akan merusak sistem saluran napas kita. Dan menurunkan pertahanan dari saluran napas atau paru-paru. Misalnya terhadap bakteri, virus, dan sebagainya," jelas dr Desilia.
Ketika pertahanan saluran pernapasan sudah mulai rusak, seseorang akan dengan mudah mengalami infeksi di paru-paru, misalnya pneumonia.
Untuk mencegah hal ini, dr Desilia pun membagikan beberapa tips pencegahan.
Pertama, mencegah pajanan polusi, salah satunya menggunakan masker.
Walau pandemi Covid-19 telah berhasil dilewati, ia tetap menganjurkan masyarakat untuk menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.
"Bahkan kalau yang baik, semakin rapat masker, misalnya masker N95, yang filter polusinya dan keketatannya yang paling baik. Itu bisa lumayan memfilter banyak partikel polusi," jelasnya.
Terakhir, meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan. Misalnya, bisa dengan menggunakan air purifier.
Air purifier sendiri adalah perangkat yang dirancang untuk membersihkan udara dengan menghilangkan partikel-partikel kecil.
Seperti debu, bulu hewan, serbuk sari, dan polutan udara lainnya.