Usia Berapa Anak Diperkenalkan Konsumsi Gula sebagai Tambahan Makanan? Begini Kata Dokter
Konsumsi gula berlebihan pada anak berisiko membuat anak kecanduan, hingga memicu obesitas.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsumsi gula berlebihan pada anak tidak hanya berisiko membuat anak kecanduan.
Nyatanya, makanan dan minuman manis juga memicu obesitas dan diabetes pada si kecil di kemudian hari.
Oleh karena itu, sudah sebaiknya orang tua membatasi konsumsi gula pada anak.
Lantas usia berapa sesungguhnya anak diperbolehkan mengonsumsi gula?
Baca juga: Orang Tua Bisa Ketahui Anak Konsumsi Gula Berlebih atau Tidak, Begini Caranya
Terkait hal ini, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI dari RS Adam Malik, Medan dr Siska Mayasari Lubis beri penjelasan.
Menurut dr Siska, disarankan pada orang tua untuk mengenalkan gula tambahan pada anak jika sudah berusia 2 tahun ke atas.
"Jadi memang gula tambahan itu direkomendasikan, dikenalkan pada anak usia di atas 2 tahun," ungkapnya pada diskusi media virtual, Jumat (29/11/2024).
Sedangkan pada saat anak yang berusia di bawah 2 tahun belum disarankan mencoba gula tambahan.
Pada usia 0 sampai 6 bulan, asupan yang boleh dikonsumsi setiap harinya hanyalah ASI ekslusif.
Usia 6 bulan ke atas, anak baru diperbolehkan mendapatkan asupan lain dari makanan pendamping ASI (MPASI).
Dr Siska menjelaskan, jika di dalam MPASI, sebenarnya anak sudah mendapatkan asupan gula.
Hanya saja, asupan gula yang dikonsumsi adalah gula alami di dalam bahan makanan yang diberikan.
Misalnya, dari buah-buahan atau karbohidrat, sehingga anak tidak membutuhkan lagi gula tambahan di dalam MPASI.
"Karena rekomendasinya adalah gula tambahan itu dapat di dapat diberikan pada anak mulai dari usia 2 tahun. Itu pun dengan batasan yang sangat tegas untuk pemberiannya," pungkas dr Siska.