Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Kesehatan

Bisakah Anak yang Didiagnosis Autis Disembuhkan? Begini Kata Dokter

Autis atau autisme merupakan kelainan atau gangguan pada fungsi otak dan saraf. apakah anak dengan autis bisa disembuhkan?

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Bisakah Anak yang Didiagnosis Autis Disembuhkan? Begini Kata Dokter
freepik
ILUSTRASI ANAK AUTIS - Berikut penjelasan dokter spesialis anak dr. Amanda Soebadi, Sp.A, Subsp.Neuro.(K),M.Med terkait apakah anak dengan autis bisa disembuhkan? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Autis atau autisme merupakan kelainan atau gangguan pada fungsi otak dan saraf.

Sehingga, dapat memengaruhi seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. 

Lalu, apakah anak dengan autis bisa disembuhkan?

Pertanyaan ini mungkin yang paling banyak ditanyakan oleh orang tua ketika anaknya terdiagnosis autisme. 

Menurut dokter spesialis anak dr. Amanda Soebadi, Sp.A, Subsp.Neuro.(K),M.Med , ketika anak didiagnosis autis, anak tidak diberikan obat. Kecuali, anak kerap melakukan perilaku berbahaya. 

"Misalnya, pukul-pukul kepalanya sendiri atau membahayakan, mengganggu lingkungannya. Mau ngajak main, dia enggak tahu caranya, temannya didorong,"ungkapnya pada media briefing virtual yang diselenggarakan Ikatan Dokter Anak Indonesia, Selasa (15/5/2025).

Baca juga: Jangan Diabaikan, Ini Tanda-tanda yang Perlu Dicurigai Anak Mengalami Autis

Berita Rekomendasi

Namun, obat yang diberikan, kata dr Amanda tidak bertujuan untuk menyembuhkan. 

Obat dari dokter ini hanya untuk mengurangi perilaku di atas. 

"Tapi obatnya juga bukan menyembuhkan, ya. Hanya mengurangi perilaku mal adaptif. Atau misalnya kalau ada kelainan penyerta, misalnya epilepsi, mungkin memerlukan obat," imbuhnya. 
 
Lantas, jika tidak ada obat, apa yang harus dilakukan orang tua?

Orang tua bisa memberikan beberapa terapi. Biasanya jika anak masih kecil, bisa dimulai dengan terapi sensorik integrasi. 

Tujuan dari terapi ini adalah bagaimana anak bisa memproses semua yang tertangkap oleh panca indra dari lingkungan. 

"Nah, sensorik integrasi ini membantu anak untuk dapat melakukan itu. Biasanya kalau sensorik integrasi sudah lebih baik, maka perhatian dan interaksinya juga akan membaik," imbuhnya. 

Kemudian anak dengan perilaku yang kurang baik seperti maladaptif, agresif, atau tidak pandai mengadakan kontak mata, bisa diterapi dengan terapi perilaku atau terapi behavior. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      Advertisement
      ×

      Ads you may like.

      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas