TRIBUNNEWS.COM, AMPIBABO - Festival Pranata Adat Budaya di Ampibabo, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, yang dilaksanakan di Lapangan Kecamatan Ampibabo (9/4/2019) turut memperkokoh perdamaian, persatuan dan kesatuan bangsa. Sekaligus sebagai tindak lanjut suksesnya gelaran kegiatan penguatan pranata adat di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada akhir Maret 2019 lalu. 

Demikian dikemukakan Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik Dirjen PDTu, Kemendes PDTT, Hasrul Edyar, S.Sos MAP saat membuka kegiatan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong ini, dengan menggusung tema "Beragam Adat dan Budaya Perekat Pemersatu Membangun Bangsa". Sekaligus bagian dari rangkaian peringatan hari ulang tahun Kabupaten Parigi Moutong ke-17 yang jatuh tanggal 10 April 2019.

"Tujuan kegiatan forum perdamaian dan festival pranata adat ini adalah untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Berharap melalui kegiatan Festival Pranata Adat untuk Perdamaian ini dapat mewujudkan dan mengaktifkan kembal forum diskusi desa untuk mewujudkan ketahanan sosial maupun ketahanan ekonomi," jelasnya. 

Selanjutnya, Hasrul Edyar pun merasa bangga dan terharu dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong yang masyarakatnya hidup damai bergandengan tangan membangun Kabupaten Parigi Moutong. Dimana keberhasilan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa dalam meningkatkan pembangunan berkelanjutan sangat kompak antar seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah.

Kabupaten Parigi Moutong adalah Kabupaten yang luar biasa, karena masyarakatnya walaupun berbeda suku, agama, dan ras tetapi bersatu hidup dalam kedamaian dan ketentraman. Walaupun berbeda beda agama dan etnis, yakin Parigi Moutong bisa menjadi barometer Indonesia, walaupun berbatasan dengan daerah konflik tetapi tidak rpengaruh, jelasnya lagi. 

Melalui Festival Pranata Adat dan Budaya, pertanda bahwa Parigi Moutong dapat menjaga persatuan dan kesatuan serta melestarikan budaya dengan mengedepankan kearifan lokal. Dengan kearifan lokal dapat menunjang banyaknya prestasi yang ditonjolkan oleh Kabupaten Parigi Moutong. Kabupaten ini sangat subur, sangat mandiri. Dan percaya Kabupaten ini akan lebih maju di masa yang akan datang, kata Hasrul Edyar. 

"Kami berjanji akan menyebarkan ke seluruh nusantara bahwa Parigi Moutong luar biasa. Kami akan sampaikan, datanglah ke Parigi Moutong disana sangat indah, dan ini bisa jadi familiar karena Parigi Moutong keanekaragamanannya sungguh menakjubkan", tutup mantan Wakil Bupati Simeuleu, pulau kecil di Provinsi Aceh itu.

Kabupaten Parigi Moutong merupakan 1 dari 24 Kabupaten yang menjadi lokus Direktorat Jenderal  Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTu) Kemendes PDTT dalam bidang Penanganan Konflik Sosial pada tahun ini. Sebelumnya Kabupaten Buru, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Sumbawa telah menerima fasilitasi Penanganan Konflik Sosial dari Ditjen PDTu. 

Selain kegiatan penguatan pranata adat, Ditjen PDtu juga memberikan fasilitasi berupa forum perdamaian dan revitalisasi sarana olahraga desa di Kabupaten Parigi Moutong.

Bupati Parigi Moutong, H.Samsurizal Tombolotutu mengucapkan apresiasinya atas kedatangan jajaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang diwakili Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik Dirjen PDTu, Kemendes PDTT, Hasrul Edyar, S.Sos MAP.  

"Inilah wajah daerah kami Kabupaten Parigi Moutong yang mempunyai beragam adat budaya, hidup rukun dan damai," imbuhnya.

Kegiatan Festival Pranata Adat Budaya untuk Perdamaian di akhiri dengan peninjauan stand pameran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pameran BUMDes. Dan pranata adat bertujuan agar semakin menumbuhkembangkan kecintaan keragaman budaya yang dikemas dalam Bhinneka Tunggal Ika.