Hunian Sementara di Poboya, Palu, Dikonsep Rumah Tradisional Berbahan Bambu dan Rumbia
Hunian sementara di depan Markas Perintis Polda Sulteng, Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Palu memiliki konsep yang unik dan ramah lingkungan
Editor: Imam Saputro
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Hunian sementara (huntara) di depan Markas Perintis Polda Sulteng, Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah memiliki konsep yang unik dan ramah lingkungan.
Huntara yang ditinggal 12 kepala keluarga itu dibuat dengan bahan utama bambu dan daun rumbia.
Selain itu, huntara dibangun dengan desain rumah tradisional Palu.
Lokasi huntara yang dibangun atas inisiatif Yayasan KUN itu, berada di depan Markas Perintis Polda Sulteng, bisa ditempuh dari Jalan Lagarutu di Kelurahan Talise Valangguni.
Konsep huntara itu terbilang unik dan ramah lingkungan, karena terbuat dari bahan bambu dan daun rumbia.
Bentuk bangunannya pun menyerupai rumah khas suku Kaili, yang disebut soki-soki.
"Kami sudah ada sekitar 3 minggu tinggal di sini, sebagian ada yang baru beberapa hari tinggal," jelas satu di antara warga yang tinggal di huntara, Aida, saat ditemui TribunPalu.com, Sabtu (3/8/2019).