Prajurit Kostrad Ajari Siswa SMP di Perbatasan Soal Antisipasi Kejahatan Siber, Begini Faktanya
Di Tapal Batas, Prajurit Kostrad Berikan Pemahaman Kepada Siswa SMP Mengenai Penggunaan Medsos.
Editor: ade mayasanto
TRIBUNNEWS.COM - Di Tapal Batas, Prajurit Kostrad Berikan Pemahaman Kepada Siswa SMP Mengenai Penggunaan Medsos.
Prajurit TNI AD yang berada di wilayah perbatasan tidak hanya bertugas menjaga keamanan tapal batas, namun juga aktif dalam berbagai kegiatan dengan masyarakat.
Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 303/Setia Sampai Mati (SSM) Kostrad menggelar penyuluhan kepada siswa SMP Negeri 1 Long Bagun, Mahakam Ulu.
Pada penyuluhan kali ini Pakum Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 303/SSM Kostrad, Letda Chk Tunjung Mahardika Hariadi memberikan pemahaman kepada siswa agar dapat menggunakan teknologi informasi dengan baik dan dapat bermanfaat.
Dalam penjelasannya, teknologi Informasi merupakan teknik mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi melalui internet.
Di era digital, internet sangat membantu manusia dalam berbagai hal, mulai dari bidang ekonomi, pendidikan, dan masih banyak lainnya.
• Timnas U23 Indonesia vs Vietnam, Indra Sjafri Siapkan Strategi Ini untuk Kembali Kalahkan Naga Emas
• Ingin Liburan Natal & Tahun Baru di Amsterdam? 5 Tiket Murah ke Eropa dengan Tarif Mulai Rp 6 Jutaan
• Catatan Buruk Indonesia Jelang Timnas U23 Lawan Vietnam, Egy Maulana Vikri dkk Hadapi Lawan Sulit
Salah satu yang sering dilakukan yaitu dalam pertukaran informasi menggunakan media sosial, karena dapat menghubungkan antar orang satu dengan orang lain tanpa mengenal batasan jarak, ruang dan waktu.
Selain dapat memberikan manfaat, memudahkan pertukaran informasi, teknologi juga bagaikan pedang bermata dua, juga dapat menimbulkan kerugian dan dampak negatif bagi pengguna.
“Di dunia maya, selain kita bisa mendapatkan segala informasi yang kita inginkan, kita juga dapat terkena dampak negatifnya, bahkan terlibat dalam kejahatan siber atau yang lebih dikenal dengan cyber crime.
Salah satu kejahatan siber yang paling sederhana tapi dampaknya besar, yakni menyebarkan berita hoax," ucap Pakum Satgas, Letda Chk Tunjung Mahardika Hariadi, melalui siaran pers Yonif Raider 303/SSM Kostrad, Jumat (29/11/2019).