Pendaftaran Program Beasiswa Santri Berprestasi 2018
Kementerian Agama kembali membuka Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
Editor: Content Writer
Yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (menjalin kemitraan PBSB sejak 2005), UIN Sunan Ampel Surabaya (2006), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2007), UIN Walisongo Semarang (2007), UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (2009), UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2013), dan UIN Alauddin Makassar (2016).
Tujuh PTM lainnya adalah perguruan tinggi umum, yaitu: Institut Pertanian Bogor (menjalin kemitraan PBSB sejak 2005), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya (2006), Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta (2006), Universitas Airlangga (Unair) Surabaya (2007), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung (2010), Universitas Cendrawasih (Uncen) Jayapura (2016), dan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta (2018).
“Selain mendapat biaya perkuliahan, para santri yang lolos seleksi PBSB ini nantinya akan mendapat insentif bulanan serta dana pembinaan,” ujar Zayadi.
Berbeda dengan sebelumnya, beasiswa PBSB tahun ini hanya akan diberikan khusus kepada madrasah aliyah swasta yang berada di pesantren.
“Dua tahun lalu, akses terhadap program ini juga diberikan kepada santri pondok pesantren yang belajar di MAN. Tahun ini, beasiswa khusus diberikan kepada santri yang belajar di MA swasta milik pesantren,” tegasnya.
Saat kali pertama dibuka pada 2005, PBSB hanya merekrut 33 santri. Jumlah ini secara berturut meningkat menjadi 177 santri (2006), 381 santri (2007), dan 442 santri (2008). Sempat turun menjadi menjadi 342 santri (2009), kuota PBSB kembali naik menjadi 675 santri (2010).
Sejak tahun 2011, kuota PBSB terus turun menjadi 552 santri, 337 santri (2012), dan 163 santri (2013). Pada tahun 2014, kembali naik menjadi 359 santri, lalu 515 santri di 2015. Kuota PBSB kembali turun pada 2016 menjadi 143 santri dan 157 santri di 2017.
“Tahun ini, kuota PBSB adalah 290 santri,” tegasnya.
Teknis Seleksi
Kepala Subdit Pendidikan Pesantren Basnang Said menjelaskan bahwa pendaftaran PBSB akan dilakukan secara online dan offline.
Pendaftaran offline hanya diperuntukan bagi santri di kawasan Indonesia Timur. Adapun persyaratan khusus mendaftar PBSB adalah sebagai berikut:
- Santri merupakan lulusan Madrasah Aliyah swasta milik pondok pesantren, atau pondok pesantren muadalah, atau pondok pesantren salafiyah;
- Santri telah mukim (tinggal) di pesantren minimal selama 3 tahun terakhir; dan
- Santri telah mendapatkan rekomendasi dari pimpinan pondok pesantren.
Kepada para santri yang akan mendaftar, Basnang mengingatkan untuk teliti dan cermat dalam mengisi form pendaftaran serta menentukan pilihan jurusan dan perguruan tinggi.
Peserta diminta membaca terlebih dahulu ketentuan dalam petunjuk teknis PBSB.
Menurut Basnang, ada beberapa perguruan tinggi yang menetapkan persyaratan khusus tambahan, misalnya: persyaratan tidak buta warna pada beberapa prodi, tinggi badan minimal 155cm pada prodi Keperawatan, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, hafalan Alquran minimal 3 juz di UIN Bandung serta 10 juz di UIN Malang dan UIN Yogyakarta.